Klaim WNI Overstayers di Arab Tersisa 596 Orang

Jumat, 27 Desember 2013 – 14:03 WIB

jpnn.com - JAKARTA - Proses pemulangan warga negara Indonesia (WNI) overstayers di Arab Saudi sudah mencapai kloter ke-12 hari ini, Jumat (27/12). Sementara rombongan WNI overstayers kloter ke-13 akan dipulangkan pada Minggu (29/12).

Dengan dua kloter tersebut, WNI overstayers yang masih tersisa di rumah penampungan, tarhil Shumaysi diperkirakan sekitar 596 orang. Rinciannya yaitu 252 perempuan, 319 laki-laki, dan 25 anak-anak.

"Dengan demikian, jumlah WNI overstayers yang telah dipulangkan dari Jeddah ke Indonesia sejak berakhirnya masa amnesti 3 November 2013 hingga saat ini telah mencapai kurang lebih 10.871 orang," kata Pelaksana Fungsi Pensosbud KJRI Jeddah, Syarif Shahabudin melalui lembaran informasi yang diterima JPNN.

Syarif menjelaskan, sebanyak 2.452 WNI overstayers telah dipulangkan dengan pesawat khusus Garuda Indonesia. Sebanyak 6.042 WNI overstayers dipulangkan dengan pesawat khusus Saudia Airlines. Kemudian sebanyak 2.377 WNI overstayers dipulangkan dengan menggunakan pesawat reguler Saudia Airlines.

Rombongan WNI overstayers kloter 12 berjumlah 400 orang yang terdiri dari 199 laki-laki, 171 perempuan, dan 30 anak-anak. Mereka diterbangkan ke Jakarta menggunakan pesawat khusus Saudia Airlines SV 3818 pada pukul 08.55 waktu Jeddah dan diperkirakan tiba di Jakarta sekitar pukul 19.00 WIB.

Selanjutnya, pemulangan WNI overstayers kloter 13 jumlahnya kurang lebih 450 orang.

"Pada tanggal 20, 21 dan 23 Desember 2013 tercatat sebanyak 362 WNI overstayers yang terdiri dari 210 perempuan, 101 laki-laki dan 51 anak-anak telah dipulangkan oleh Pemerintah Arab Saudi ke Indonesia dengan pesawat reguler," papar Syarif.

Syarif menambahkan, KJRI Jeddah juga terus memfasilitasi proses pemulangan secara mandiri bagi WNI overstayers yang masuk ke Arab Saudi dengan visa umroh atau haji. Hingga saat ini, tercatat kurang lebih 327 WNI overstayers eks umroh atau haji yang telah mendapatkan exit permit untuk kembali ke daerah mereka masing-masing di Indonesia. (dil/jpnn)