KLHK Gerak Cepat Tanggapi Temuan Kandungan Dioksin Pada Telur di Jatim
jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) langsung bergerak cepat merespons laporan yang mengatakan adanya kandungan dioksin pada sampel telur di Desa Tropodo, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur.
Direktur Jenderal Pengelolaan Sampah Limbah dan Bahan Beracun Berbahaya (Ditjen PSLB3) KLHK Rossa Vivien Ratnawati mengatakan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan pemerintah Provinsi Jawa Timur terkait
“Makanya kami koordinasi, kan tidak bisa juga langsung kami bilang ada telur terkandung dioksin lalu bilang dari situ. Itu harus penelitian,“ ujar dia di Jakarta, Senin (18/11).
Diketahui, temuan ini pertama kali diungkap penelitian International Pollutants Elimination Network (IPEN) yang menemukan adanya senyawa berbahaya dioksin dalam sampel telur di desa di Jawa Timur.
Kandungan dioksin yang ditemukan di sampel telur ayam kampung di Desa Tropodo, Krian, Sidoarjo, dan Desa Bangun, Kabupaten Mojokerto itu 70 kali lebih tinggi dari standar keselamatan yang ditetapkan badan kesehatan pangan Eropa yaitu European Food Safety Authority (EFSA).
Kandungan dioksin itu menurut uji laboratorium merupakan yang tertinggi kedua di Asia setelah hasil temuan di Vietnam akibat paparan bahan senjata kimia agen oranye yang digunakan Amerika Serikat saat perang Vietnam pada 1960-an.
Dioksin sendiri jika dikonsumsi dalam jangka panjang dapat menyebabkan kanker, merusak sistem kekebalan tubuh dan pertumbuhan.
Selain dioksin, menurut penelitian IPEN, telur yang dikumpulkan di daerah tersebut juga mengandung bahan kimia asam perfluorooctanesulfonic acid (PFOS) yang dapat menyebabkan kerusakan sistem reproduksi dan kekebalan tubuh. (cuy/jpnn)