Klopp Mulai Lirik Premier League
jpnn.com - DORTMUND - Enam musim menjadi arsitek Borussia Dortmund sepertinya sudah cukup bagi Juergen Klopp.
Itu membuat Klopp berencana untuk mencari tantangan bersama tim lain di kompetisi berbeda, salah satunya adalah mendarat ke tim-tim besar di Premier League Inggris.
"Saya pikir itu (Inggris, Red) adalah satu-satunya negara di mana saya harus bekerja di sana di samping Jerman. Alasanya hanya simple, karena saat ini saya menguasai sedikit bahasa Inggris dan itu tentu akan memudahkan saya untuk bekerja di sana," ucapnya kepada BT Sport's kemarin (22/11)
Peraih penghargaan pelatih terbaik Jerman (2011,2012) itu bahkan mengungkapkan bahwa, dia bisa meninggalkan Dortmund kapan saja bila ada tim dari Inggris yang menaruh minat untuknya.
"Bila saat ini ada sesorang menghubungi saya untuk bekerja di Inggris, maka saya akan menyambutnya dengan serius," tegas Klopp.
Selama ini, Klopp telah menjadi instrumen penting di Signal Iduna Park, sejak hengkang dari Mainz pada 2008 silam. Hasil tangan dinginnya sukses mengubah nasib Die Borussen yang berada di ambang kebangkrutan menjadi salah satu raksasa Bundesliga dalam lima tahun terakhir.
Di bawah kendali pelatih berusia 47 tahun itu, Dortmund bahkan sukses mengamankan sejumlah gelar prestisius di Jerman.
Dua kali juara Bundesliga serta satu gelar DFB Pokal. Nah, belakangan, sejumlah raksasa Inggris seperti Arsenal dan Manchester United disebut-sebut ingin menggunakan tenaga Klopp.
Wacana hengkangnya Klopp itu bisa saja menjadi nyata setelah melihat prestasi Dortmund yang terus menurun di musim ini. Saat ini, tim yang identik dengan warna kuning-hitam itu berada di peringkat 15 atau satu strip di atas zona degradasi dengan baru meraih sepuluh poin dari 11 pertandingan.
Hengkangnya sejumlah pemain pilar seperti Robert Lewandowski dan Mario Goetze ke Bayern Muenchen disebut-seebut sebagai penyebab utama Dortmund kehilangan kegarangan mereka tersebut.
"Kami pernah memiliki tahun yang sangat sukses namun yang menjadi problem adalah kami tidak bisa menjaga semua pemain," ucapnya.
"Tapi itu adalah kenyataan, karena semua dari mereka juga tidak ingin tinggal di sini. Mereka memiliki mimpi mereka sendiri, situasi mereka sendiri, ide-ide yang berbeda," tegasnya. (dik)