Klub Butuh Kompetisi, Bukan Turnamen!
jpnn.com - PALEMBANG – Manajemen Sriwijaya FC mendesak agar PSSI dan Menpora segera akur sehingga kompetisi kembali normal. Mengingat, yang dibutuhkan klub bukan turnamen melainkan kompetisi.
Sekretaris Tim Sriwijaya FC, Faisal Mursiy mengatakan, saat ini pihaknya belum mengambil langkah termasuk terhadap pemain dan pelatih. Pihaknya masih menunggu kejelasan agenda sepak bola nasional 2016 termasuk kompetisi tertinggi sepak bola dalam negeri, Indonesia Super League (ISL) kapan bergulir kembali. “Harapan kita semua, tahun depan bukan sekedar turnamen. Melainkan, kompetisi,” ucap dia.
Artinya, sambung pria kerap disapa Datuk itu, banyak yang harus dipertimbangkan. Seperti kompetisi yang dijalankan ada sasaran dengan mewakili Indonesia untuk mengikuti kompetisi di luar negeri, AFF Cup maupun AFC Cup. Dengan begitu, pembinaan pemain muda pun akan berjalan dan seleksi pemain untuk mengikuti tim nasional (timnas) Indonesia di SEA Games dan ajang lainnya. “Pendek kata, Indonesia tidak lagi diasingkan di kompetisi sepak bola dunia,” ungkap Faisal.
Selain itu, masih kata Faisal, pihaknya pun harus mempertimbangkan sisi financial. Termasuk, dana yang akan diberikan oleh penyelenggara. Mengingat, dana yang diperlukan pun tidak sedikit. “Untuk mengikuti kompetisi, setidaknya butuh dana miliaran rupiah. Ini yang perlu diperhatikan,”sebut dia.
Menyusul itu, lanjut Faisal, pihaknya masih menunggu rapat manajemen. Sebelum itu, pelatih akan menyerahkan laporan evaluasi selama mengikuti turnamen Piala Presiden dan Piala Jenderal Sudirman.
“Nantinya, akan diputuskan nasib (kontrak) pemain dan pelatih. Saat ini, belum dan masih menunggu. Kemungkinan laporan akan diserahkan pada pertengahan Desember,” tukasnya.
Setali tiga uang pun diungkapkan, center bek Sriwijaya FC, Fahruddin Arianto yang mengharapkan agar kompetisi bisa berjalan dan kembali normal. “Iya harapanya seperti itu. Kalau seperti ini terus tidak ada kejelasan,” tukasnya. (yun/sam/jpnn)