KMP Gelar Rapat Pastikan Sikap PAN dan PPP
Demokrat Absenjpnn.com - JAKARTA - Jelang pengesahan RUU Pilkada 25 September 2014, Koalisi Merah Putih (KMP) makin sering menggelar rapat untuk merapatkan barisan sekaligus memastikan tidak ada anggota koalisi yang membelot saat Paripurna DPR mengesahkan RUU tersebut.
Bahkan, dari pertemuan, Selasa (23/9), petang tadi, Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Hidayat Nur Wahid, memastikan pernyataan presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi) yang meyakini 80 persen kader PAN dan PPP akan merapat ke kubu Jokowi, salah. Sebab, dalam rapat itu FPAN dan FPPP hampir semuanya datang.
Hal itu menurut Hidayat mementahkan apa yang diopinikan di publik bahwa KMP tidak solid, ternyata justru sangat solid. "Sekali lagi saya mengatakan bahwa ungkapan Pak Jokowi yang yakin bahwa 80 persen (kader) PAN dan PPP merapat ke sana, tapi kalau tadinya mereka benar merapat kesana. PAN dan PPP tidak akan datang," ungkap Hidayat.
"Tapi yang terjadi tadi bahkan dua kubu tersebut datang, rapat asyik bercanda dan konstributif. Dan PAN juga hampir full team datang, mereka memberikan kontribusi dalam pemikiran dan kita serap selama pertemuan tadi," imbuh Hidayat.
Karena itu, Hidayat memastikan bahwa KMP berkomitmen untuk melakukan perbaikan dalam Pilkada, bahwa KMP melihat Pilkada langsung selama ini menghadirkan birokrasi yang berantakan di tingkat akar rumput.
Kemudian sering terjadi konflik horisontal di antara warga hingga banyak kepala daerah terlibat kasus tindak pidana korupsi. Semua itu, kata Hidayat, harus dikoreksi. "Nah koreksi itulah yang kami hadirkan di Pilkada secara tidak langsung," tegasnya.
Dalam rapat KMP itu, dari FPPP hadir Saifullah Tamliha, Ahmad Yani dan sejumlah kader lain. Dari Gerindra ada Fadli Zon, Ahmad Muzani, Golkar mengutus Sekjen-nya Idrus Marham bersama fraksinya di DPR. Begitu juga dari PAN dan PKS. Hanya Demokrat yang tidak mengutus kadernya. (fat/jpnn)