Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Komisi VI Desak Pemerintah Atasi Kenaikan Harga Telur Ayam

Rabu, 18 Juli 2018 – 19:05 WIB
Komisi VI Desak Pemerintah Atasi Kenaikan Harga Telur Ayam - JPNN.COM
Anggota Komisi VI DPR RI Hamdhani. Foto: Humas DPR for JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi VI DPR RI Hamdhani mendesak pemerintah untuk mencari solusi atas kenaikan harga telur ayam yang cukup tinggi, yakni sekitar Rp30-32 ribu per kilogramnya. Hal tersebut diungkapkannya sesaat sebelum Rapat Paripurna, di Gedung DPR RI, Senayan Jakarta, Selasa (17/7/2018).

“Saya prihatin dengan tingginya harga telur ayam, padahal ini bukan hari raya atau hari istimewa lainnya. Oleh karena itu, saya meminta agar pemerintah, baik itu Menteri Perdagangan atau instansi terkait lainnya seperti Menteri Pertanian untuk segera mencarikan solusi agar harga telur ayam bisa stabil,” ujar Hamdhani.

Dilanjutkannya, untuk langkah pertama Hamdhani meminta kementerian terkait untuk turun langsung ke pasar-pasar untuk melihat langsung harga telur ayam di pasaran, termasuk juga ketersediaan atau pasokan telur ayam. Jangan sampai terjadi permainan, seperti penimbunan telur ayam.

“Selain itu, pemerintah juga bisa memaksimalkan para peternak dalam beternak unggas. Diantaranya dengan memberikan bantuan bibit unggas unggul plus pakan ternak,” papar politisi dari Fraksi Partai Nasdem itu.

Terkait dugaan adanya pakan ternak impor yang harganya melambung, sementara pakan ternak lokal sangat minim pasokannya, Hamdhani menilai hal tersebut masih harus diteliti lebih jauh. Meski demikian, untuk saat ini menurut Hamdhani hal yang utama adalah segera mencari solusi atas kenaikan harga telur ayam, bukan sekedar mencari penyebabnya.

Komisi VI Desak Pemerintah Atasi Kenaikan Harga Telur Ayam

Sementara itu dikutip dari beberapa media, Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan, I Ketut Diarmita baru-baru ini mengatakan bahwa kenaikan harga telur ayam yang cukup signifikan itu akibat terjadi lonjakan kebutuhan telur ayam nasional.

Diantaranya karena adanya program Kementerian Sosial tentang Bantuan Pemerintah Non Tunai (BPNT) dalam bentuk satu kilogram (kg) telur ayam per keluarga miskin. Dalam waktu yang bersamaan, Pemerintah DKI Jakarta juga memberikan bantuan berupa telur ayam bagi warga DKI dengan menggunakan Kartu Jakarta Pintar (KJP).

Guna memenuhi kebutuhan tersebut, Pemda DKI menandatangani kerjasama dengan Pemda Blitar untuk memasok telur ayam ke DKI Jakarta. (adv/jpnn)

Terkait kenaikan harga telur ayam, Anggota Komisi VI DPR Hamdhani mendesak pemerintah segera mencarikan solusi.

Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News