Konsumen Baru Serahkan Gambar Kaki
jpnn.com - Konsumen adalah raja bagi produsen. Keinginan konsumen harus dipenuhi agar mereka puas dan pesan lebih banyak lagi. Itulah yang selalu diterapkan Nikmatus Sholihah dalam berbisnis sejak setahun lalu.
Semakin lama mendalami dunia bisnis, Nikma mengaku bisa belajar karakter konsumen yang berbeda-beda. Ada yang sabar menunggu, tak sedikit pula yang cerewet. Menerapkan sistem customized, Nikma harus memproduksi sepatu yang benar-benar sesuai dengan keinginan konsumen. Lebih detail, rumit, dan tentu saja memakan waktu produksi yang lebih lama.
Awal berbisnis, Nikma sering menerima komplain tentang ukuran sepatu yang tidak sesuai. ’’Kalau sudah begitu, saya suruh kembalikan sepatunya dan pesan lagi,’’ kata alumnus Pendidikan Ekonomi Universitas Negeri Surabaya tersebut.
Bukannya menyerah, Nikma malah menciptakan sebuah trik untuk menyiasati hal tersebut. Setelah memilih model dan menentukan warna, konsumen harus mengukur panjang serta lebar kaki masing-masing. Nikma menganjurkan konsumen menggambar dan mencetak kaki mereka sesuai ukurannya. Gambar tersebut lantas dikirimkan kepada Nikma. Dengan begitu, kesalahan masalah ukuran dapat diminimalkan.
Nikma mengaku sering menerima pesanan dengan ukuran sepatu berbeda antara kaki kanan dan kiri. Ada juga kaki yang berukuran tidak terlalu panjang namun tebal ke atas. Yang lebih unik, ada konsumen yang memesan sepatu heels khusus karena memiliki kelainan panjang tungkai, kanan dan kiri tidak sama. ’’Saya menyiasati hal itu dengan membuat ukuran tebal dasar sepatu yang berbeda tanpa memengaruhi ukuran heels. Jadi tidak terlihat dan nyaman dipakai,’’ ungkap ibu dua anak tersebut.
Apa pun karakter konsumen, Nikma harus menghadapi mereka dengan sabar. Kesabaran itulah yang membuat Nikma sering dekat secara personal dengan konsumennya. Dia meyakini, kalau konsumen sudah merasa nyaman, mereka akan lebih enak mengungkapkan segala hal yang diinginkan saat memesan. Misalnya, soal kelainan panjang tungkai tersebut. ’’Kalau nggak dekat, mereka pasti malu mengungkapkan hal itu. Mereka pasti sulit menemukan heels yang benar-benar cocok di toko sepatu,’’ ujar istri Agus Susanto tersebut. (bri/c7/c17/nda)