Konsumsi Elpiji 3 Kg Lebihi Kuota
jpnn.com - Konsumsi elpiji 3 kg bersubsidi hingga akhir Juli melebihi 1,1 persen dari target penyaluran yang telah dialokasikan. Untuk saat ini, PT Pertamina (Persero) mencatat konsumsi elpiji tabung melon mencapai 3,759 juta metrik ton.
Direktur Pemasaran Ritel PT Pertamina Mas'ud Khamid menyatakan, kelebihan kuota itu terjadi lantaran ada kenaikan konsumsi. Juga, migrasi dari solar ke elpiji tabung melon bagi nelayan. ''Upaya kami terus memperpanjang outlet distribusi. Kami juga memberikan program reward agar masyarakat mampu mau beralih menggunakan elpiji nonsubsidi,'' ungkapnya kemarin (28/8).
Hingga akhir 2018, diprediksi ada kelebihan konsumsi hingga 2,6 persen dari alokasi dalam APBN 2018 yang sebesar 6,45 juta metrik ton. Pertamina memperkirakan konsumsi tabung melon hingga akhir tahun mencapai 6,62 juta metrik ton. Tumbuh 5 persen bila dibandingkan dengan realisasi konsumsi tahun lalu 6,293 juta metrik ton.
Saat ini porsi konsumsi elpiji nonsubsidi memang masih minim. Yakni, 15,7 persen terhadap total konsumsi elpiji. ''Kami terus berusaha meningkatkan konsumsi elpiji nonsubsidi,'' ujarnya. Salah satu upayanya adalah menghadirkan elpiji 3 kg nonsubsidi.
Sementara itu, kuota elpiji 3 kg pada nota keuangan 2019 ditetapkan 6,987 juta metrik ton dengan kondisi belum diberlakukan distribusi tertutup atau tepat sasaran. Angka tersebut sudah memasukkan perhitungan kebutuhan hari raya keagamaan serta tambahan pengguna elpiji 3 kg pada 2018. Yaitu, 531.131 rumah tangga dan usaha mikro, serta 25 ribu nelayan. ''Asumsi pertumbuhan ekonomi 5 persen per tahun,'' kata Mas'ud.
Selama ini distribusi elpiji tabung melon yang belum tepat sasaran menjadi penyebab konsumsi selalu melebihi kuota. Pertamina baru-baru ini menemukan 71 tabung elpiji 3 kg bersubsidi digunakan di rumah makan dan industri non-UKM di Klaten, Jawa Tengah, saat melakukan sidak dengan kepolisian dan Hiswana Migas. (vir/c14/fal)