KontraS Diminta Telusuri Hilangnya Nama Anggota DPR
jpnn.com - JAKARTA--Koalisi Masyarakat Sipil Anti Korupsi melapor ke Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Kekerasan (KontraS) perihal 15 nama anggota DPR RI yang hilang dalam audit Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) di proyek Hambalang.
Pelaporan diawali dengan aksi jalan kaki dari kantor YLBHI ke KontraS yang berjarak 200 meter. Para aktivis koalisi itu membawa sejumlah poster kecil warna kuning yang bertuliskan "Temukan Nama 15 Anggota DPR yang Hilang!" serta inisial nama-nama anggota dewan yang hilang.
"KontraS kan untuk menerima pengaduan orang hilang. Jadi kita laporkan saja, agar bisa dicari, investigasi nama-nama yang hilang diaudit BPK itu," ujar aktivis dari Indonesia Corruption Watch (ICW) Abdullah Dahlan setiba di kantor KontraS, Jalan Borobudur, Jakarta Pusat, Senin, (2/9).
Berdasarkan dokumen hasil audit tahap II Hambalang dari BPK pada Juli 2013 disebutkan ada 15 anggota dewan Komisi X terlibat dalam penyimpangan proses persetujuan anggaran proyek Hambalang. Adapun inisial nama-nama yang dimaksud di antaranya MNS, RCA, HA, AHN, APPS, WK, KM, JA, MI, UA, AZ, EHP, MY, MHD, dan HLS.
Menurut koalisi, nama MNS, RCA, HA, AHN, APPS, WK, KM, JA dan MI menandatangani persetujuan alokasi anggaran menurut program dan kegiatan APBN Perubahan Kemenpora TA 2010 meskipun tambahan anggaran optimalisasi sebesar Rp 600 miliar belum dibahas dan ditetapkan dalam Rapat Kerja antara Komisi X dan Kemenpora.
"Kami meminta KontraS menemukan otak di balik hilangnya nama 15 anggota dewan yang hilang dari hasil audit Hambalang," kata Dahlan.
Kedatangan para aktivis koalisi ini diterima Koordinator KontraS Haris Azhar. Layaknya pelaporan kasus orang hilang, KontraS meminta koalisi mengisi form pelaporan dan memberikan ciri-ciri anggota dewan yang dimaksud. (flo/jpnn)