Kosongkan Jadwal Anda pada 9-10 Juli, Saksikanlah Ritual Sakral Yadnya Kasada
Gunung ini memiliki keunikan panorama indah sekaligus mistis, sehingga menyodorkan suasana berbeda dibandingkan gunung lainnya.
“Di sini terbentang keindahan landscape pegununangan dengan asap yang membumbung dari kawahnya dan di bawahnya ada lautan pasir luas mengelilinginya,” ungkapnya.
Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara Esthy Reko Astuti menyebut, upacara adat ini sebagai budaya dan tradisi yang memiliki kearifan lokal di Bromo.
Yang pasti, dia mengingatkan agar atraksi alamnya diperhatikan dengan baik, terutama manajemen sampah, yang sering dikeluhkan banyak pihak di destinasi pegunungan.
“Ritual Yadnya Kasada sudah menjadi atraksi wisata. Pemerintah daerah harus mengemasnya menjadi pertunjukan wisata yang mampu menarik wisatawan nusantara dan wisatawan mancanegara. Service atau pelayanan yang baik, kebersihan, dan toilet yang terjaga, itu penting dalam jangka pendek," ujar Esthy didampingi Kepala Bidang Promosi Wisata Budaya Kemenpar Wawan Gunawan.
Kementerian Pariwisata memang tengah gencar berpromosi membangun 10 top destinasi atau 10 Bali Baru, di mana salah satunya adalah Bromo Tengger Semeru (BTS) di Jawa Timur. Kawasan yang menyebar di 4 Kabupaten, yakni Malang, Pasuruan, Probolinggo dan Lumajang itu terus digenjot agar bisa bersaing di level global.
"Tren-nya positif. Progress unsur 3A (penguatan Atraksi, Akses dan Amenitas) terus bergerak positif, dari waktu ke waktu. Berbagai even yang digelar levelnya global ," kata Esthy.
Menpar Arief Yahya pun membenarkan, keindahan Bromo Tengger Semeru (BTS) itu luar biasa. Bagi pecinta gunung dan penggemar fotografi, destinasi ini ibarat “surganya”.