KPAI Dorong Produsen Mainan Ciptakan Tokoh Nyata
jpnn.com - JAKARTA – Tokoh-tokoh yang ditampilkan dalam mainan anak-anak dinilai bisa merusak mental. Pasalnya, tokoh yang ditampilkan didominasi figur khalayan. Kalau ada figur nyata, namun yang diangkat adalah tokoh pedofilia, mutilasi, dan sodomi.
"Kami sangat prihatin dengan kualitas mainan anak-anak yang tersebar di pasaran. Anak-anak dibuat mengagumi tokoh yang tidak nyata. Seperti Batman, Kapten Amerika, Spider Man, dan lain-lain," kata Sekjen Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Erlinda di Jakarta, Selasa (29/3).
Baru-baru ini, masyarakat dihebohkan dengan penjualan mainan berkarakter tokoh-tokoh nyata seperti Sumanto. Hanya saja, tokoh-tokoh ini sangat lekat dengan image tindakan kejahatannya. KPAI menilai, perbuatan tersebut sangat tidak bertanggung jawab dan bisa merusak moral anak bangsa.
"Anak-anak kita akan berpikir, boleh dong pedofilia. Boleh dong multilasi, nggak apa-apa sodomi, dan lain sebagainya. Kalau ini tidak diawasi akan berdampak besar pada psikologis anak," tuturnya.
Erlinda mengimbau para orangtua untuk bijak memilih mainan anak-anak. Sebaiknya memilih mainan yang berkarakter nyata meski susah dicari.
"Produsen mainan punya tanggung jawab moril kepada masyarakat. Bagaimana menciptakan mainan yang sifatnya edukasi dan bikin anak senang. Pilihlah tokoh nyata seperti Patih Gajah Mada dan bukannya membuat mainan yang membuat anak-anak kita penuh khayalan semu," tandasnya. (esy/jpnn)