KPK Balik Sudutkan Antasari
Soal Perintah Penyadapan Rani dan NasrudinRabu, 24 Juni 2009 – 20:09 WIB
Chandra kembali menjelaskan hal ini untuk membantah tudingan bahwa penyadapan disetujui 4 pimpinan KPK lainnya. Disebutkan pula, fokus penyadapan waktu itu bukan pada Nasrudin Zulkarnaen, Direktur PT Putra Rajawali Banjaran yang akhirnya terbunuh selepas main golf pada Sabtu (14/3), atau istri ketiganya Rani Juliani. Baru setelah memberikan perintah, Antasari menyerahkan 4 nomor telepon yang diduga sebagai peneror.
"Setelah itu, penyelidik menyiapkan administrasinya, terus diajukan ke saya surta perintah penyelidikannya," sambung Chandra. Yang perlu ditegaskan, lanjut Chandra, nomor yang diajukan Antasari tersebut tak menyebutkan nama. "Semua tertulis unknown," kata Chandra seraya menunjukan surat perintah penyadapan ditandatangani Antasari. Setelah dicek ke provider, lanjut Chandra, memang muncul beberapa nama tapi bukan Nasrudin atau Rani. Hal serupa terus berlangsung selama 2 bulan penyadapan. "Kita sadap karena ingin tahu apa betul ancaman itu terkait kasus korupsi seperti permintaan Pak Antasari, ternyata tak terkait makanya kita hentikan" tambah Chandra. (pra/JPNN)