KPK dan Korlantas Polri Dinilai Sama-sama Arogan
Kamis, 02 Agustus 2012 – 20:56 WIB
JAKARTA - Pengamat kepolisian Bambang Widodo Umar mengatakan, terjadinya ketegangan saat penggeledahan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terhadap kantor Korlantas Mabes Polri merupakan bentuk dari arogansi sektoral di masing-masing instansi. Kondisi ini, menurut Bambang Widodo Umar diperparah lagi dengan sikap Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang terlihat tidak mau tahu dengan unjuk arogansi oleh KPK dan Korlantas Mabes Polri. "Ketegangan antara KPK dan Korlantas saat itu terjadi lebih dari delapan jam. Peristiwa itu mestinya tidak perlu berlarut-larut sekiranya Presiden SBY mengambil inisiatif untuk menghentikan ketegangan dan memberikan hukum untuk memrosesnya," kata Bambang Widodo Umar, dalam diskusi ‘Membongkar Korupsi di Tubuh Polri’ di press room DPR, Senayan Jakarta, Kamis (2/8).
Dikatakan Bambang, upaya pencegahan terhadap unjuk arogansi KPK dan Korlantas itu tidak terjadi, karena Presiden SBY dari awal sudah bersikap tidak akan mau untuk mengingatkan instansi penegak hukum untuk berkomitmen dalam melaksanakan hukum.
"Presiden beralasan tidak mau melakukan itu karena takut dituding mengintervensi KPK atau Kepolisian dalam bekerja. Padahal tidak satu pun diantara UU yang melarang Presiden mengintervensi KPK, Kepolisian atau bahkan Kejaksaan, sepanjang intervensi itu untuk mendorong pelaksanaan hukum secara berkeadilan," ungkap Bambang Widodo Umar.
JAKARTA - Pengamat kepolisian Bambang Widodo Umar mengatakan, terjadinya ketegangan saat penggeledahan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terhadap
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News
JPNN VIDEO
-
Jokowi Dulu Dipuji, Kini Dicaci, Andika Perkasa Dicueki Kapolda Jateng | Reaction JPNN
-
Soal Penambahan Komisi DI DPR, Lodewijk: Masih Sebatas Wacana
-
Jenguk Lolly, Kakak Nikita Mirzani Sambangi Polres Jaksel
-
Menteri AHY: Konsolidasi Tanah Vertikal Solusi Untuk Hunian Padat Penduduk
-
Vadel Badjideh Ngaku Sakit, Ini Kata Kubu Nikita Mirzani
BERITA LAINNYA
- Sosial
Sekelompok Orang Bubarkan Diskusi, Din Syamsuddin: Refleksi dari Kejahatan Demokrasi
Minggu, 29 September 2024 – 15:50 WIB - Hukum
Polisi Tetapkan 2 Tersangka Terkait Aksi Pembubaran Diskusi di Kemang
Minggu, 29 September 2024 – 14:55 WIB - Humaniora
Biro Pemberitaan Parlemen Raih IDeaward 2024 Berkat Inovasi Lomba Konten Aspirasi
Minggu, 29 September 2024 – 14:05 WIB - Humaniora
Immanuel Ebenezer: Perusuh Diskusi FTA Harus Diseret ke Pengadilan
Minggu, 29 September 2024 – 14:02 WIB
BERITA TERPOPULER
- Moto GP
Pertama di Dunia, Museum MotoGP Hadir di Sirkuit Mandalika, Masuknya Gratis
Minggu, 29 September 2024 – 10:15 WIB - Humaniora
Cerita Din Soal Sekelompok Orang Bubarkan Diskusi di Hotel Grand Kemang, Hmm...
Minggu, 29 September 2024 – 12:13 WIB - Moto GP
MotoGP Indonesia 2024: Mimpi Buruk Marc Marquez Berlanjut
Minggu, 29 September 2024 – 14:37 WIB - Olahraga
Bojan Hodak Bongkar Biang Kerok Persib Gagal Menang Lawan Madura United
Minggu, 29 September 2024 – 10:30 WIB - Moto GP
MotoGP Indonesia 2024 Langsung Panas, 4 Pembalap Crash di Lap 1
Minggu, 29 September 2024 – 14:26 WIB