Jumat, 15 Agustus 2008 – 17:55 WIB
JAKARTA - Paskatertangkapnya dua orang yang mengaku kenal dekat dengan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Antasari Azhar di Hotel Borobudur, Jakarta, Rabu (14/8) sore, pihak KPK mulai gencar memberikan sosialisasi mengenai ulah para petugas KPK gadungan. Tujuannya, agar jumlah korban tidak semakin bertambah. jpnn.com - Juru Bicara KPK Johan Budi SP menduga, petugas KPK gadungan itu tampaknya bekerja secara profesional. Dua orang yang tertangkap karena memeras seorang pengusaha asal Surabaya di Hotel Borobudur itu bahkan punya kantor. Berkas dengan kepala surat bertuliskan Komisi Pemberantasan Korupsi menjadi senjata pemerasan.
Diceritakan Johan, dua orang yang mengaku-ngaku kenal dengan Antasari Azhar dan akhirnya ditangkap di Hotel Borobudur, Jakarta, Rabu (14/8) sore, modusnya memeras seorang pengusaha asal Surabaya. Pengusaha itu lantas menyerahkan Rp20 juta dan melapor ke KPK. KPK lantas berkoordinasi dengan pihak kepolisian untuk melakukan penangkapan.
Johan Budi menjelaskan, seorang pelaku yang tertangkap di Hotel Borobudur saat ini ditahan di Polsek Sawah Besar. Satunya lagi dibawa ke kantornya petugas KPK gadungan itu. "Karena kita punya dugaan kuat, di kantornya itu ada kop-kop bertuliskan KPK," ujar Johan. Dia tak mau menyebutkan nama pengusaha asal Surabaya itu dengan alasan sebagai pelapor harus dilindungi. (sam)