KPK Minta Anas Segera Penuhi Panggilan
jpnn.com - JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menjadwalkan memeriksa mantan Ketua Umum Partai Demokrat, Anas Urbaningrum, Jumat (10/1). Ia akan diperiksa sebagai tersangka kasus dugaan penerimaan hadiah dalam proses perencanaan Hambalang atau proyek-proyek lainnya.
Juru bicara KPK, Johan Budi SP mengatakan lembaganya mengimbau agar Anas memenuhi panggilan. "Kita mengimbau Anas untuk datang. Untuk membuat terang apa yang selama ini disangkakan," kata Johan di KPK, Jakarta, Rabu (8/1).
KPK sudah memanggil Anas kemarin (7/1). Ia dijadwalkan diperiksa dalam kapasitasnya sebagai tersangka. Namun demikian, Anas tidak memenuhi panggilan itu lantaran masih mempertanyakan soal proyek-proyek lain yang disangkakan kepadanya.
Johan menyatakan, soal proyek-proyek lain itu bisa dijelaskan kepada Anas pada saat dia menjalani pemeriksaan. Alasan lainnya, KPK tidak menjelaskan soal proyek lainnya karena masih dalam proses penyidikan.
"Dalam proses penyidikan tidak bisa dibuka ke publik. Tunggi di pengadilan, semua terbuka di sana," ujarnya.
Johan menjelaskan, KPK bisa menjemput paksa Anas apabila mantan anggota Komisi Pemilihan Umum itu tidak memenuhi panggilan KPK pada Jumat nanti. "Jika ada indikasi dia (Anas) tidak hadir, tentu ada upaya paksa," ucapnya.
Menurut Johan, jemput paksa itu dilakukan oleh penyidik KPK. "Biasanya penyidik yang datang ke tersangka, dijemput untuk dibawa ke KPK. Tapi kalau melakukan perlawanan, KPK dibantu pihak kepolisian dalam hal ini Brimob," pungkasnya. (gil/jpnn)