Kredit UMKM Minus Rp 20 Triliun
jpnn.com, SAMARINDA - Kredit usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) Kalimantan Timur pada triwulan pertama 2018 minus 28,77 persen year on year (yoy) atau sebesar Rp 20,32 triliun.
Angka itu lebih besar dibandingkan triwulan sebelumnya yang tumbuh sebesar 4,20 persen (yoy) atau sebesar Rp 20,21 triliun.
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw-BI) Kaltim Muhamad Nur mengatakan, kredit UMKM memiliki pangsa sebesar 21,58 persen pada total kredit Kaltim.
Pergerakan pangsa kredit UMKM di Kaltim dalam beberapa tahun terakhir belum menunjukkan peningkatan yang signifikan, yakni bergerak dalam rentang 21 plus minus dua persen.
“Namun, kinerja UMKM sudah cukup baik. Sebab, rasio UMKM tersebut masih berada di atas level minimum rasio kredit UMKM, sesuai Peraturan Bank Indonesia Nomor 17/12/PBI/2015 yang mewajibkan rasio kredit UMKM terhadap total portofolio kredit perbankan sebesar 15 persen pada tahun 2017,” kata Nur, Kamis (12/7).
Nur mengatakan, berdasarkan jenis penggunaannya, kredit UMKM di Kaltim pada triwulan pertama 2018 didominasi kredit modal kerja.
Kredit modal kerja menyumbang pangsa 63,14 persen atau Rp 13,38 triliun dari total kredit UMKM Kaltim sebesar Rp 20,32 triliun.
“Hal itu menunjukkan bahwa kredit UMKM memang tersalur untuk mengembangkan bisnis,” tutur Nur. (ctr/tom/k15)