KRL Tabrak Metro Mini, Saksi: Sopir Ngetem Cari Penumpang di Atas Rel
jpnn.com - JAKARTA - Kecelakaan maut, Kereta Rel Listrik (KRL) versus Metro Mini yang terjadi di stasiun Muara Angke pada Minggu (7/12) pagi tadi, sangat kontroversial. Sebab, ditengah-tengah alarm peringatan dan palang pintu yang tertutup, sang supir Metro Mini masih sempat ngetem.
Adalah Wahyudi, penjual kaki lima sekitar Stasiun Muara Angke, mengatakan sang supir ngetem tepat di atas perlintasan rel kereta. "Dia (Supir Metro Mini) sedang cari penumpang di rel," kata dia kepada JPNN.com, pada Minggu, (6/12).
Namun, tambah Wahyudi, ketika KRL hendak melintasi jalur tersebut, Metro Mini tidak juga beranjak. Wahyudi menduga, mesin Metro Mini tidak dapat menyala.
Sementara itu, dari informasi yang dihimpun dari saksi yang bernama Maman, sang supir Metro Mini sudah tak bernyawa. "Tadi supir kepalanya sudah putus pak," aku dia.
Sebanyak 11 korban meninggal dengan kondisi yang sangat parah. Potongan pakaian, bercak darah, dan barang-barang milik korban berceceran di sepanjang jalur kereta.
Betapa tidak, sejauh 200 meter KRL menyeret Metro Mini dari tempat berhentinya. Mulai dari ban, kenalpot, pintu, dan badan Metro Mini terhempas ke berbagai arah.
Sampai berita ini diturunkan, korban yang masih bernyawa sebanyak empat orang. Keempatnya dirawat di Rumah Sakit (RS) Sumber Waras, Jakarta. (Mg4/jpnn)