Kubu Jokowi Tak Keder Meski Zulkifli Terus Gendong Sandi
jpnn.com, JAKARTA - Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan mulai membawa Sandiaga S Uno bersafari politik. Mulai hari ini (28/9), Zulkifli mengajak calon wakil presiden (cawapres) pendamping Prabowo Subianto itu keliling Jawa Timur.
Namun, hal itu tak membuat kubu Joko Widodo - KH Ma’ruf Amin keder. Sekretaris Tim Kampanye Nasional Joko Widodo - Ma’ruf Amin (TKN Jokowi - Ma’ruf) Hasto Kristiyanto menyatakan, manuver Zulkifli dan Sandi tak akan mampu menggerus basis suara pendukung duet usungan Koalisi Indonesia Kerja (KIK) itu di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019.
Dalam pengamatan Hasto, basis suara Jokowi - Ma’ruf dan partai-partai pengusungnya di Jatim tak akan beralih ke kubu Prabowo - Sandi. "Toh yang gerak di sana baru Pak Zul dan Pak Sandi. Jadi kira-kira Pak Zul gendong-gendong Sandi," kata Hasto menyindir manuver kubu Koalisi Adil Makmur itu di Jakarta, Jumat (28/9).
Optimisme Hasto bukannya tanpa alasan. Sebab, masyarakat tak mudah terbujuk rayu hal yang belum pasti.
Sebagai contoh adalah sorakan dan protes ke Zulkifli saat membawa Sandi ke sebuah kampus di Purwokerto, Jawa Tengah. Bahkan, mahasiswa yang keberatan memprotes pemolitikan kampus oleh Zulkifli.
Hasto lantas mengutip hasil sejumlah lembaga survei yang memublikasikan elektabilitas Jokowi - Ma’ruf di Jawa unggul jauh di atas Prabowo - Sandiaga. Kisaran elektabilitas duet umara dab ulama itu adalah 70-75 persen.
Khusus Jawa Timur, Hasto juga melihat faktor yang ikut berpengaruh pada elektabilitas Jokowi - Ma’ruf. Misalnya, tokoh-tokoh di Jatim seperti Soekarwo, Saifullah Yusuf, Khofifah Indar Parawansa hingga 32 dari 38 bupati dan wali kota di provinsi yang beribu kota di Surabaya itu juga ikut mendukung duet bernomor urut 01 tersebut.
Oleh karena itu TKN Jokowi - Ma’ruf berani memasang target tinggi di Jatim. “ Untuk Jatim kami berani targetkan 75 persen. Jadi kami tak khawatir," kata Hasto.(jpg/jpnn)