Kubu Prabowo Tak Perlu Sinis Merespons Wacana JK-AHY Berduet
jpnn.com, JAKARTA - Pengamat politik Said Salahudin mengatakan kubu pendukung Prabowo Subianto tidak perlu sinis menanggapi kemungkinan Jusuf Kalla maju berpasangan dengan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai calon presiden dan calon wakil presiden pada Pilpres 2019.
Pasalnya, Said memprediksi kubu Prabowo justru diuntungkan jika koalisi yang dimotori Partai Demokrat tersebut terwujud.
“Kemungkinan JK-AHY berpasangan tak perlu ditanggapi sinis oleh kelompok Prabowo, karena kemungkinan mereka bakal diuntungkan," ujar Said kepada JPNN, Selasa (3/7).
Menurut Direktur Sinergi Masyarakat untuk Demokrasi Indonesia (Sigma) ini, jika JK-AHY maju berpasangan maka kemungkinan pilpres berlangsung dua putaran dan kemungkinan besar Jokowi sulit menang.
Berbeda jika pilpres diikuti hanya dua pasangan calon, dimana Prabowo kembali berhadap-hadapan dengan Jokowi, kemungkinan mantan Wali Kota Surakarta itu akan kembali menang dengan mudah.
“Kalau JK-AHY tak muncul, maka posisi Demokrat kemungkinan bisa memilih posisi netral lagi, atau berpihak dengan setengah hati dan main dua kaki," ucapnya.
Meski demikian, Said mengakui ada kesulitan yang kemungkinan dihadapi kubu Prabowo jika pilpres dua putaran. Yaitu, dari segi finansial, karena diakui cukup berat membiayai pilpres mengingat wilayah Indonesia yang begitu luas dengan jumlah pemilih yang mencapai ratusan juta jiwa.
"Ini tentu menjadi persoalan tersendiri, karena disebut-sebut kan sampai saat ini (Prabowo,red) belum deklarasi karena masalah anggaran yang terbatas," pungkas Said.(gir/jpnn)