Kumpul di Rumah Prabowo, KMP Solid Bela Setya Novanto
jpnn.com - JAKARTA - Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra Fadli Zon menyampaikan bahwa Koalisi Merah Putih mendukung Ketua DPR Setya Novanto terkait skandal dugaan pencatutan nama Presiden dan Wakil Presiden, serta permintaan saham dari PT Freeport Indonesia (PTFI) sebagaimana diungkap Menteri ESDM Sudirman Said.
Dukungan tersebut menurut Wakil Ketua DPR itu, karena tadi malam para petinggi KMP telah berkumpul di kediaman Ketum Gerindra Prabowo Subianto di Hambalang, dan mendengar langsung penjelasan Setya Novanto. Ketika itu, politikus Golkar tersebut mengatakan tidak yakin itu suara dia.
Di sisi lain, substansi pembicaraan yang dituding Menteri ESDM sebagai pencatutan dan permintaan saham, juga tidak jelas dalam rekaman tersebut. Karena itulah KMP berpihak pada Novanto. Sampai-sampai Prabowo menyatakan mantan Bendum DPP Golkar itu harus dibela.
"Itu (rekaman) hanya ngobrol-ngobrol saja. Kami melihat tidak ada urgent di situ, orang ngobrol seperti di warung kopi. Sampai hari ini, hampir 6 bulan (sejak 8 Juni) tidak ada apa-apa. Ini masalah ini dibuat-buat. Kalau Pak Prabowo semalam bilang, kalau kawan harus bela. Tapi, kalau salah itu hukum," ujar Fadli Zon di Jakarta, Sabtu (21/11).
Secara pribadi, Fadli juga menilai tidak ada kesalahan yang dilakukan Novanto dalam skandal ini. Itu disampaikannya bukan sebagai pembelaan terhadap Waketum DPP Golkar tersebut.
"Bukan membela karena saudara Setya Novanto itu kawan saya juga. Tapi, memang tidak ada kesalahannya. Yang diungkapkan Setya Novanto dari kutipan-kutipan itu saya dengar langsung dari Pak Presiden, rapat konsultasi, smelter, dan lain-lain, itu," jelasnya.
Fadli yakin kalau rekaman tersebut tidak benar meski banyak pihak melancarkan serangan terhadap Novanto. Menurut Fadli, tudingan soal pencatutan dan minta saham itu sengaja diada-adakan.
"Enggak ada itu. Itu diadakan-adakan saja. Saya berani berdebat itu di bagian mana Setya Novanto mencatut dan minta saham. Yang katanya Papa Minta Saham. Itu otaknya di mana? Itu mengatakan di mana dia minta saham. Baca dong transkripnya, enggak ada itu," pungkasnya. (fat/jpnn)