LA Larang Gerai Fast Food Baru
Kamis, 31 Juli 2008 – 11:36 WIB
”Komunitas kami sangat kekurangan makanan berkualitas,” ujar Bernard Parks, salah satu anggota dewan kota, setelah pemungutan suara. Meski dewan kota meloloskan keputusan itu dengan suara bulat, peraturan baru tersebut masih harus mendapatkan persetujuan wali kota Antonio Villaraigosa. Dalam waktu dekat, aturan pertama di Los Angeles tentang perlindungan kesehatan masyarakat itu bakal diteken Villaraigosa.
Riset yang dilakukan Rudd Center for Food Policy and Obesity dari Yale University menyebutkan bahwa kebiasaan makan seseorang akan berubah jika makanan yang ditawarkan di sekitarnya semakin beragam. ”Sayangnya, di kawasan miskin, harga menjadi pertimbangan utama,” ujar Kelly D. Brownell, direktur Rudd Center for Food Policy and Obesity.
Karena itu, dia sangat mendukung aturan baru yang bakal segera diterapkan pemerintah kota Los Angeles tersebut. Sebab, dengan memaksakan terciptanya atmosfer makanan sehat di lingkungan tersebut, masyarakat penyuka fast food akan mengubah kebiasaan mereka. ”Makan murah dan tidak sehat adalah resep paling mujarab menuju obesitas. Jika makanan sehat tersedia, maka akses menuju sehat juga terbuka,” ujarnya.
Namun, perwakilan komunitas fast food tidak terlalu suka dengan keputusan tersebut. Pada dasarnya, mereka mendukung penuh tujuan diet sehat untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat di South Los Angeles. Hanya saja, mereka merasa diperlakukan tidak adil. Sebab, di antara menu tidak sehat mereka, para pengusaha fast food juga menyelipkan makanan sehat. Meskipun porsinya jauh lebih sedikit.
”Sebenarnya, inti permasalahannya bukan pada di mana Anda makan. Melainkan, apa yang Anda makan. Kami sudah berusaha menjelaskannya kepada dewan kota. Tapi, mereka seolah tidak peduli,” terang Presiden sekaligus Chief Executive CKE Restaurant Andrew Puzder. Terkait keputusan yang mereka anggap sepihak itu, Asosiasi Restoran California bakal mengajukan keberatan hukum secara resmi. (AP/hep)