Lagi, Mahasiswa Desak KPK Tangkap Dirut Pertamina
jpnn.com -
JAKARTA - Lagi, belasan mahasiswa Universitas Indonesia (UI) yang mengatasnamakan dirinya Front Aksi Mahasiswa dan Badan Eksekutif Mahasiswa Merah Putih berunjuk rasa di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Rabu (16/7). Mereka membawa selebaran, spanduk, dan pengeras suara, para mahasiswa itu desak KPK menangkap Dirut Pertamina Ari H Soemarno karena diduga terlibat korupsi.
Sebelumnya, Senin (14/7) mahasiswa itu juga datang ke KPK untuk menyampaikan aspirasi mereka. Setidaknya ada empat tuntutan yang disampaikan. Yaitu, turunkan harga Bahan Bakar, Minyak (BBM), tangkap dan penjarakan mafia perminyakan seperti Kamil dan M Reza yang berada di tubuh Pertamina, pecat Achmad Faisal-direktur pemasaran dan niaga karena diduga penyebab kelangkaan BBM, tangkap dan turunkan Ari H Soemarno dari Dirut PT Pertamina.
"Kami akan menggelar aksi secara terus menerus hingga KPK memeriksa dan menangkap dirut Pertamina dan orang-orang disekelilingnya yang diduga terlibat korupsi," cetus Urai Zuhendri di KPK, Jl HR Rasuna Said, Jakarta Selatan.
Menurut dia, Indonesia yang merupakan negara penghasil minyak mentah dengan jumlah yang sangat besar, sekitar 1 juta perbarel perhari. Namun ironis, rakyat Indonesia sama sekali tak dapat merasakan manfaat dari kekayaan alam yang diambil dari bumi pertiwi ini.
Mahasiswa membeberkan, pihak Goldmanor yang mengimpor minyak jenis Zatapi yang dikabarkan meraup untung US$ 11,72 per-barrel, atau total senilai lebih dari Rp65 miliar. "Ini merupakan (dugaan) korupsi yang sangat fantastis dan dirancang sepenuhnya dari awal yang sangat rapih oleh Dirut Ari H Soemarno. Ari merupakan orang yang sangat licin berbisnis dengan reputasi kurang baik di lingkungan Pertamina. Dia pernah mendapat peringatan keras dari atasannya dan diturunkan pangkatnya sebagai karyawan Pertamina karena melakukan manipulasi proyek," tuding mahasiswa itu.
Aksi itu berlangsung sekitar dua jam dari pukul 12.30 WIb. Tak ada kemacetan di jalan raya. Keamanan juga tak terganggu. Puluhan aparat hanya berjaga-jaga di sekitar gedung KPK.(gus/jpnn)