Lagi, Pesawat Jatuh di Filipina
Seluruh Kru Dilaporkan HilangRabu, 27 Agustus 2008 – 10:39 WIB
Tidak hanya badan pesawat, penduduk sekitar juga menemukan potongan tubuh manusia, roda pesawat, dua perahu tempur milik pesawat, dan beberapa dokumen. Penduduk sekitar pantai melaporkan, mereka melihat pesawat yang terjun ke laut dengan satu sayapnya terbakar, sekitar pukul 9 malam. Berikutnya, terdengar ledakan keras di bawah air. Kabar ditemukannya puing-puing pesawat itu dibenarkan oleh Kepala AU Filipina, Letnan Gen. Pedrito Cadungog. ’’Kemungkinan besar puing-puing yang ditemukan tersebut memang milik C-130.’’
Cadungog sendiri tidak berani berspekulasi tentang penyebab jatuhnya pesawat. Namun Ia menyatakan bahwa sabotase bisa jadi salah satunya. Apalagi cuaca saat itu dikabarkan cerah, dan pesawat keluaran 1971 ini, juga baru diperiksa ulang pada 15 Agustus lalu untuk pencocokan bahan bakar baru. Bahkan, di kalangan militer AU, C-130 disebut sebagai ’’pesawat segala cuaca.’’
Dugaan sabotase ini muncul karena Pasukan AU Filipina memimpin operasi militer melawan pemberontakan Muslim di Mindanao. C-130 salah satunya, diminta militer AS untuk membantu gerakan anti terorisme di wilayah selatan Filipina. ’’Helikopter dan pesawat AU banyak yang menyerang persembunyian pemberontak, jadi jika ada serangan musuh, maka yang menjadi target pertama adalah pesawat-pesawat Angkatan Udara’’ ujar Cadungog. Tapi Ia menduga, para pemberontak tidak mungkin memiliki senjata penembak jarak jauh. Mengingat saat kehilangan kontak, pesawat C-130 tadi sedang terbang dengan ketinggian 5000 kaki (1500 meter).
Hingga saat ini usaha pencarian terus dilakukan dan difokuskan pada radius 30 kilometer dari bandara dan perairan sekitar. Negara juga berencana akan menginspeksi ulang semua pesawat C-130 lainnya. (AP/poe)