Langit Musi Penuh Layang-Layang
Senin, 21 Juli 2008 – 11:22 WIB
Zakaria, salah seorang peserta asal Serawak, Malaysia, menampilkan sebuah layang-layang besar yang dirangkai dari 250 layang-layang kecil. Layang-layang itu dirangkai dengan tali sepanjang 450 meter. Zakaria mengaku membuat layang-layang tersebut selama dua bulan. "Dana untuk membuatnya sekitar 400 ringgit (sekitar Rp 1.200.000, kurs 1 MYR = Rp 3.000, Red)," ujarnya.
Pada festival tersebut, saat layang-layang peserta lain kesulitan naik karena angin kurang kencang, layang-layang milik Zakaria dengan mudah mengudara. Talinya yang hampir setengah kilometer itu sempat terputus menjadi tiga bagian.
Selain itu, ada layang-layang berbentuk cumi-cumi milik H Kuswaji asal Surabaya, layang-layang berbentuk tokoh punakawan, Petruk, yang ditampilkan peserta asal Jateng. "Layangan cumi ini saya buat tiga hari. Saya sudah empat kali ikut festival semacam ini di Palembang," tutur Kuswaji yang telah memenangi 150 trofi itu.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Kadisbudpar) Sumsel Ir HRA Rachman Zeth mengatakan, festival dibagi dalam tiga jenis. Yakni, layang-layang aduan, dua dimensi, dan tiga dimensi. (46/jpnn/nw)