Lari dari Majikan, TKI Tewas di Mesir
Deplu Minta Usut Penyebab KematianMinggu, 05 Oktober 2008 – 08:31 WIB
Juru Bicara Departemen Luar Negeri Teuku Faizasyah mengonfirmasikan kebenaran informasi tersebut. ’’Departemen Luar Negeri telah mengirimkan nota kepada Kemlu (Kementrian Luar Negeri) setempat agar segera menyelidiki dan menjelaskan penyebab kematian yang bersangkutan,’’ ujarnya di Jakarta Sabtu (4/10).
Di apartemen tersebut ditemukan tali yang dibuat dari lilitan beberapa kain sprei menggantung dari lantai 8 yang merupakan rumah majikan korban. Di samping tubuh korban ditemukan kopor terbuka dengan baju-baju, surat identitas, dan barang lainnya yang tampak tercecer.
Direktur Perlindungan WNI dan BHI Teguh Wardoyo memberikan catatan bahwa korban tidak memiliki catatan administrasi untuk bekerja di Mesir. Hal itu menyulitkan Departemen Luar Negeri dalam melakukan proses hukum terkait keberadaan ilegal tersebut. ’’Jadi, yang bersangkutan menggunakan kenalan-kenalannya saja untuk kemudian bekerja di Mesir,’’ jelasnya.
Dalam keterangan pers yang disampaikan pejabat KBRI Kairo Danang Waskito bahwa Satimah berasal dari Desa Bunder, Blok Tonggo 01/01, Kecamatan Susukan, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat.
Oleh perusahaan PJTKI, Satimah semula dijanjikan bekerja di Arab Saudi. Korban ke Mesir melalui perusahaan pengerah tenaga kerja berinisial BB yang beralamat di kawasan Kinanti, Bandung, Jawa Barat.
Satimah baru bekerja lima bulan kepada seorang majikan yang tinggal di Borg El Fursan B, Nasr City. ’’Saat ini jenazah disemayamkan di Masyrahah Zinhum Cairo (Rumah Sakit Forensik Kairo) sambil menunggu perkembangan lebih lanjut. Departemen Luar Negeri RI sedang membicarakan dengan keluarga korban mengenai rencana pemulangan jenazah,’’ tegasnya. (iw/agm)