Lebih Baik Putus Cinta daripada Tidak Menolong Korban
Selain menunda menikah, pengorbanan lainnya adalah soal cuti. Charles mengungkapkan, menjelang Natal lalu, dirinya mengajukan cuti untuk merayakan Natal.
Baru saja surat cutinya di-acc pimpinan, terjadi banjir di Kabupaten Bandung. Tidak sampai hati meninggalkan anggotanya, dia pun memutuskan batal cuti. Malam pergantian tahun pun dia lewatkan di atas KN 224 SAR demi panggilan negara.
Anggota BSG rata-rata masih berusia muda, antara 22 hingga 26 tahun. Hanya segelintir yang cukup senior seperti Charles. Sebagai komandan kompi, Charles harus bisa menjadi contoh dan mampu membangkitkan semangat anak buahnya.
Di luar BSG, penyelam lain yang diterjunkan berasal dari empat kesatuan di TNI-AL: Dislambair Koarmabar, Denjaka, Taifib, dan Kopaska. Kemampuan mereka dalam menyelam tidak perlu diragukan lagi. Sebab, sehari-hari mereka memang berkutat dengan kegiatan tersebut.
TNI-AL tidak sembarangan menunjuk personel dari empat kesatuan itu. ”Yang terlibat dalam operasi kali ini adalah para penyelam senior, di mana mereka sudah masuk dalam kategori advance,” terang koordinator penyelam TNI-AL di operasi AirAsia Mayor Profs Dhegratmen.
Para prajurit tersebut sudah terbiasa menyelam di kedalaman lebih dari 35 meter. Mereka adalah prajurit pilihan yang telah menguasai teknik-teknik selam tempur dan selam rescue dengan sangat baik.
Profs menuturkan, untuk menjadi penyelam yang baik, diperlukan latihan yang intens. ”Dimulai dari selam dasar, lalu selam lanjutan, setelah itu baru selam tempur dan rescue,” paparnya. Rata-rata kemampuan itu bisa dikuasai para prajurit dalam waktu satu tahun.
Meski begitu, bagi TNI-AL, menguasai teknik saja tidak cukup. ”Mereka harus punya yang namanya jam selam. Seperti jam terbang pada pilot,” timpal Serma Boflen Sirait, anggota Yon Taifib 2 Jakarta yang mendampingi Profs.