Lebih dari 9 Ribu Guru di Jatim Dilatih Program B3
jpnn.com - Pelatihan Buku Bacaan Berjenjang (B3) oleh Usaid Prioritas Jatim terus dilakukan secara paralel di lebih dari 345 gugus di 19 kabupaten/kota. Program B3 merupakan program Usaid untuk mendukung program Pemerintah Indonesia dalam mengembangkan budaya membaca. Dukungan itu diwujudkan dengan mengembangkan buku bacaan berjenjang khusus untuk siswa kelas awal. Buku tersebut dibagikan ke sekolah mitra dan non mitra. Untuk itu, guru dan kepala sekolah perlu dilatih menggunakannya.
Penggunaan buku ini akan lebih efektif membantu siswa untuk meningkatkan kemampuannya membaca. Penggunaan buku ini bukan berdasarkan kelas, tetapi tingkat kemampuan siswa.
Kegiatan ini tersebar di 19 kabupaten/kota mitra Usaid yaitu Sidoarjo, Pasuruan, Kota Mojokerto, Bangkalan, Sampang, Bojonegoro, Nganjuk, Tuban, Madiun, Mojokerto, Situbondo, Blitar, Pamekasan, Lumajang, Ngawi, Lamongan, Banyuwangi, Jombang, dan Kota Batu.
Menurut Marlina Simarmata, Technical Coordinator Program B3 Usaid Jatim, setiap gugus rata-rata akan melatih sekitar 48 guru. Total guru yang akan dilatih nantinya untuk seluruh Jawa Timur sebanyak 9.768 guru.
“Kegiatan yang sudah dilakukan sejak Juni ini nantinya bertahap dan akan selesai dilakukan hingga September nanti,” terangnya.
Selain pelatihan, baik sekolah mitra dan non mitra yang mendapatkan pelatihan juga mendapatkan Buku Bacaan Berjenjang. Dimana setiap sekolah akan mendapatkan 1 set yang terdiri dari box A dan B berisi buku bacaan berjenjang. “Total buku yang dibagikan di sekolah mitra dan non mitra sebanyak lebih kurang 1,5 juta buku,” terangnya.
Beberapa guru yang sudah dilatih di sekolah mitra, sudah mulai mengimplementasikan program B3 di sekolah masing-masing.
Yuli Ambarsari Guru Kelas Awal SDN Segunung yang sudah mendapatkan pelatihan B3 dan sudah mengimplementasikan di sekolahnya menjelaskan, banyak manfaat yang didapatkan dari penggunaan buku-buku B3 di kelas untuk mengajari anak lebih lancar membaca dan memahami isi bacaan. “Buku-buku B3 sangat memudahkan guru dalam memandu siswa agar lebih mudah belajar membaca,” terangnya. Selain itu dengan buku-buku B3 memungkinkan guru melakukan inovasi pembelajaran. Misalnya, Ambar melakukan pembelajaran diluar kelas dan menggunakan kartu huruf dalam pembelajaran. (jpnn/pda)