Ledakan di Perayaan Maulid, 30 Warga Iraq Tewas
jpnn.com - BAGHDAD -- Sedikitnya 30 orang tewas karena serangkaian insiden di Kota Baghdad dan sekitarnya sejak Senin petang (13/1). Selain ledakan empat bom mobil di permukiman Syiah dan Sunni ibu kota, baku tembak di pos polisi mewarnai insiden terburuk sejak pasukan Amerika Serikat (AS) angkat kaki dari Iraq tersebut.
"Empat ledakan bom mobil menarget warga sipil. Ledakan itu memakan korban sampai 27 orang," lapor salah seorang petugas keamanan.
Konon, ledakan pertama terjadi sekitar pukul 18.00 waktu setempat (sekitar pukul 22.00 WIB) Senin lalu. Ledakan itu lantas disusul tiga ledakan lain yang terjadi hampir bersamaan. Empat ledakan tersebut menimbulkan kerusakan parah di Distrik Adhamiyah, Distrik Shaab, dan Distrik Shuala.
Selain permukiman warga, empat ledakan bom itu memorak-porandakan sebuah pasar dan beberapa toko yang menjual minuman beralkohol. "Warga yang sedang berkumpul di salah satu tempat untuk memperingati kelahiran Nabi Muhammad (Maulid Nabi, Red) juga menjadi target ledakan," kata seorang saksi. Tidak hanya menewaskan 27 orang, serangkaian ledakan tersebut juga melukai puluhan lain.
Bersamaan dengan itu, sekelompok pria bersenjata melancarkan serangan ke kawasan Madain, tidak jauh dari Baghdad. Sekelompok polisi yang tengah bertugas lantas melawan. Tiga polisi tewas dalam baku tembak tersebut. Total, korban tewas lantaran ledakan empat mobil dan baku tembak di pos polisi adalah 30 orang.
Hingga kemarin (14/1), belum ada individu atau kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas serangan-serangan tersebut. Tetapi, tudingan langsung mengarah kepada militan Sunni, termasuk jaringan Al Qaeda Iraq. Sebab, serangan yang menarget warga sipil di tengah keramaian seperti Senin lalu merupakan salah satu ciri khas mereka. (AP/AFP/hep/c14/tia)