Lewat Riset Terapan Vokasi, BUMDes Bakal Makin Maju
Eko menambahkan, pendidikan vokasi harus sesuai dengan potensi dari desa masing-masing.
“Sehingga anak-anak di desa tidak perlu mencari kerja ke daerah lain setelah mendapatkan pendidikan vokasi. Mereka bisa bekerja di daerah dan membangun daerahnya,” ujar dia.
Otto Purnawarman dari Tim Riset Keilmuan Terapan Kemendikbud Ristek mengatakan program riset terapan berbasis demand driven sehingga berkontribusi dalam menyelesaikan masalah nyata, baik di dunia usaha, industri, dan masyarakat sipil. Masalah yang sehari-hari di masyarakat dan industri bisa terselesaikan.
“Solusi yang diselesaikan riset terapan harus meningkatkan produktivitas, akurasi, efisiensi, efektivitas, dan berkontribusi menyelesaikan masalah ekonomi dan sosial,” kata Otto.
Selain riset terapan, juga bagaimana kurikulum disusun bersama berbasis kebutuhan industry, pembelajaran berbasis project riil yang dihadapi masyarakat baik dunia usaha dan dunia kerja.
Selain itu juga mewajibkan mahasiswa magang atau melakukan praktik kerja di dunia kerja (industri), bagaimana sertifikasi kompetensi, para dosen/guru/instruktur yang mumpuni, serta komitmen serapan lulusan oleh dunia kerja.
Program riset terapan ini disambut semua pihak, karena sangat memungkinkan meningkatkan perekonomian masyarakat desa, terutama BUMDes.
Dekan Sekolah Vokasi IPB University Arief Daryanto melihat banyak peluang bagi riset terapan vokasi untuk menggunakan potensi BUMDes yang besar di pedesaan dan sekaligus menyelesaikan tantangannya.