Libur Panjang, Nongsa Dikepung 1500 Wisman
Ekonomi Batam langsung berdetak sangat kencang. Hotel, lapangan golf, semua panen raya. Estimasi kasarnya bisa dengan mudah dihitung. Per hari, spent money wisatawan mancanegara rata-rata menghabiskan 200 SGD. “Artinya ada 900 ribu SGD uang berputar di Nongsa hanya saat libur panjang. Kalau memakai kurs 9.900, sudah ada sekitar Rp 9 miliar uang berputar. Ini berkah besar untuk Nongsa dan Batam,” tambah Anddy.
Dan tak hanya industri pariwisata di Nongsa yang happy. Life Member Penang Golf Club Dato’ Jimmy Ong juga mengaku enjoy. Pengalaman di 3 Nations Friendship Golf Batam Island, 31 Agustus-2 November 2017, menurutnya sulit didapatkan di golf course manapun. “Saya enjoy sekali. Kebetulan di Malaysia sedang libur lima hari. Service dan panorama di Tering Bay golf dan Palm Springs golf luar biasa,” tuturnya.
Tak ada keluhan sedikitpun dari Dato’ Ong. Pesannya untuk pariwisata Indonesia hanya satu. Dia ingin Penang-Batam bisa ditembus dengan direct flight. “Direct flight ini sangat penting karena kami agak kerepotan membawa golf bag bila transit Changi atau Subang. Di Penang ada Malindo. Saya kira ini bisa didekati pemerintah Indonesia,” tuturnya.
Deputi Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara Esthy Reko Astuti yang ikut meng-create even-even akhir pekan di Nongsa langsung sumringah. Ramainya kawasan Nongsa Batam saat libur panjang, menurutnya, adalah bukti bahwa pariwisata itu sangat berpotensi menjadi core business Indonesia. “Nongsa sudah memberikan bukti konkret.
Kata kunci pariwisata terbukti sukses menyumbang PDB, devisa dan lapangan kerja yang paling mudah, murah dan cepat. Ke depan, Kemenpar akan makin intens meng-create even-even menarik di kawasan crossborder,” pungkas Esthy yang ikut diamini Kabid Promosi Wisata Alam Kemenpar Hendry Noviardi. (jpnn)