Listrik Jawa Bali Masih Defisit 800 MW
Rabu, 18 Juni 2008 – 10:04 WIB
Pasalnyam kata dia, jika cadangan BBM habis, maka operator pembangkit harus melakukan pengurangan beban. Selanjutnya, jika pasokan BBM sudah datang, maka proses operasional pembangkit untuk bisa dibebani penuh juga membutuhkan waktu.
Murtaqi menambahkan, kondisi kelistrikan nasional memang belum aman. Berdasar data PLN, lanjut dia, pertumbuhan konsumsi listrik per tahun mencapai 7 persen.
Sedangkan tambahan pasokan listrik sangat minim karena tidak adanya proyek pembangkit listrik skala besar sejak krisis ekonomi melanda pada 1997. PLN mencatat, tambahan pasokan sejak 1997 hanya sekitar 2.000 – 3.000 MW. Proyek PLTU 10.000 MW pun baru akan bisa masuk paling cepat pada Juni 2009.
Akibat kondisi tersebut, kata dia, reserve margin atau cadangan daya sistem kelistrikan nasional hanya sekitar 20 - 25 persen. Dengan cadangan tersebut, maka saat beberapa pembangkit menjalani pemeliharaan berkala atau mengalami gangguan karena kurangnya pasokan bahan bakar, maka shortage tidak terhindarkan. ’’Karena itu, sekali lagi kami meminta masyarakat untuk terus berhemat,’’ katanya. (owi)