Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Listrik Sering Padam, Ini Alasan PLN Kalteng

Jumat, 27 November 2015 – 08:56 WIB
Listrik Sering Padam, Ini Alasan PLN Kalteng - JPNN.COM
Logo PLN

jpnn.com - PALANGKA RAYA – Sering padamnya listrik di Kalimantan Tengah membuat masyarakat Kalteng mendesak Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk mengaudit PLN di sana. Menanggapi keluhan warga, PLN Kalteng beralasan sistem kelistrikan di daerah tersebut, mengalami penurunan.

Deputi Manajer Hukum dan Humas PLN Area Kalsel-Kalteng Anang Djuhrani menjelaskan bahwa sampai saat ini kondisi sistem kelistrikan Barito (interkoneksi Kalsel dan Kalteng) mengalami penurunan daya mampu. Kondisi itu telah berlangsung sebelum tujuh SUTT di sekitar Jalan Tingang Palangka Raya roboh diterjang angin kencang.

Menurut Anang, hal itu dikarenakan beberapa hal. Di antaranya, musim kemarau panjang di Kalsel yang mengakibatkan Waduk Riam Kanan surut. Ketinggian masih berada di  54 meter dari ketinggian yang diharapkan, sekitar  57 meter (standar). 

Itu membuat PLTA Ir PM Noor tidak bisa bekerja maksimal. Dari tiga turbin yang harusnya mampu menghasilkan listrik 30 Mega Watt, hanya bisa menghasilkan 10 Mega Watt. Penyebabnya, hanya satu turbin yang bsia beroperasi.

"Daerah hulu Waduk Riam Kanan belum menerima intensitas curah hujan yang tinggi. Hal itu berdampak  pada PLTA Ir PM Noor, Kalsel," kilahnya saat dihubungi Kalteng Pos, kemarin.

Di sisi lain, Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Asam-Asam Unit 3, sedang menjalani pemeliharaan (servis). Pemeliharaan dilakukan sekali dalam minimal 8.000 jam pemakaian dengan masa pemeliharaan selama 30 hari. Tidak melihat apa itu musim hujan atau musim kemarau. Jika tidak dilakukan pemeliharaan, kondisi malah lebih parah lagi. 

"Pemeliharaan saat ini sudah mencapai 95 persen. Sisanya merupakan pekerjaan critical part di turbin. Pekerjaan yang membutuhkan ketelitian. Diharapkan bisa selesai pada akhir November, dan bisa segera kembali menyuplai energi listrik ke sistem Barito. Dampak dari pemeliharaan itu, sistem kehilangan 58 Mega Watt," ungkapnya. (ram/ens/dkk/jpnn)  

 

PALANGKA RAYA – Sering padamnya listrik di Kalimantan Tengah membuat masyarakat Kalteng mendesak Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk mengaudit

Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News