Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Lokalisasi Kian Sepi, Makin Sulit Cuci Mata

Sabtu, 26 Juli 2014 – 14:26 WIB
Lokalisasi Kian Sepi, Makin Sulit Cuci Mata - JPNN.COM
TENAGA BARU : Dari kiri, Supadi, Suyono, dan Cahyo kini mengabdi sebagai pegawai di lingkungan Pemkot Surabaya. Foto: Anggit Satriyo/Jawa Pos

Pelanggan tetapnya adalah para pemilik wisma. Suyono mendapatkan order mengantar para PSK ke mana pun pergi. Biasanya, setelah sebulan penuh para PSK bekerja, mereka perlu refreshing.

Di situlah Suyono dibutuhkan. ”Ke mana pun saya antar. Biasanya, minta ke pantai. Ada juga yang minta pulang kampung ke daerah,” kata bapak satu anak itu. Sekali antar dia mendapatkan bayaran Rp 150 ribu–Rp 200 ribu, bergantung pada jauhnya lokasi.

Namun, penghasilan Suyono tidak menentu. Kadang saban hari ada order. Namun, tidak jarang pula, selama dua minggu penuh tidak ada pemilik wisma yang mengontaknya. ”Kalau sudah begitu, di dompet saya tak ada uang,” ungkap Suyono.

Saat penutupan Dolly, Suyono memberanikan diri mendaftar kerja di Kelurahan Putat Jaya. Pemkot memercayainya sebagai sopir ambulans dinas sosial. Kini tugasnya lebih luas, tidak terbatas para PSK. Namun, siapa pun warga Surabaya yang membutuhkan.

”Pengabdian saya kini lebih luas. Mengantar warga ke rumah sakit, banyak pahalanya,”  terangnya. Yang tidak kalah penting, penghasilannya jadi ajek.

Suyono mengungkapkan, setelah lokalisasi Dolly ditutup, kampungnya sepi. ”Makin sulit cuci mata. Nggak ada lagi mbak-mbak pakai celana cekak berseliweran,” katanya, lantas tergelak.

Namun, bagi Suyono, hal itu tidak menjadi soal. Sebab, penutupan lokalisasi Dolly juga bertujuan baik. Pemkot ingin menyejahterakan warga dengan cara yang pantas.

Tidak cuma warga yang sudah berkeluarga. Pemkot juga merekrut mereka yang masih remaja. Salah seorang di antaranya Cahyo Andriyanto, pemuda 22 tahun yang tinggal persis di belakang Wisma Barbara, wisma terbesar di Dolly.

PULUHAN warga di sekitar kawasan lokalisasi Dolly kini menyongsong kehidupan baru. Tidak lagi bergantung pada ingar-bingar prostitusi, kini mereka

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

X Close