Luhut Kritisi Manuver Akbar
jpnn.com - JAKARTA - Manuver Ketua Dewan Pertimbangan (Wantim) Partai Golkar, Akbar Tanjung yang mengaku siap menjadi pendamping Joko Widodo alias Jokowi di pemilu presiden nanti mulai mengundang kritikan. Bahkan, kritik itu justru dari tubuh Wantim Partai Golkar sendiri.
Pengkritik akbar adalah wakilnya di Wantim Partai Golkar, Luhut B Pandjaitan. "Saya berpandangan bahwa itu (manuver Akbar, red) kurang elok dilakukan atau diucapkan pada saat partai sedang bersiap untuk memenangkan ARB (Aburizal Bakrie) menjadi capres," kata Luhut dalam jumpa pers di Jakarta, Senin (14/4).
Menurut Luhut, usaha Aburizal alias Ical untuk mendongkrak suara Golkar sudah berbuah positif. Sebab, perolehan suara Golkar mengalami kenaikan dibanding Pemilu 2009 silam.
Dalam pileg kali ini, perolehan suara Golkar sekitar 15 persen atau meleset dari target 25 persen. Namun, tetap ada kenaikan dibanding Pemilu 2009 ketika Golkar hanya meraih 14,5 persen.
Namun, Luhut menegaskan bahwa target meleset tentu bisa dikamlumi. "Tapi semua politikus pastilah paham bahwa target tinggi itu selalu dibuat semua partai dalam rangka memacu kinerja para kadernya. Namun, angka itu tidak boleh dikaitkan dengan mundur atau majunya suatu organiasi," jelasnya.
Mantan menteri perindustrian itu juga menyoroti pernyataan Akbar di berbagai kesempatan mengenai evalusasi terhadap keputusan Golkar mengusung Ical sebagai capres. Luhut pun mengajak semua kader Golkar lebih baik fokus pada pemenangan pilpres.(fat/jpnn)