Lulusan Pesantren, Cabuli Empat Bersaudara
Jumat, 14 Oktober 2011 – 08:44 WIB
Di sisi lain, ayah korban “A” mengatakan, sejak ia ketahui ada kejanggalan kepada ke empat putrinya itu, lalu ia langsung mencari pelaku di rumahnya, namun pelaku tidak ada di tempat. “Saya langsung emosi dan mencari pelaku, tapi tidak ada dirumah,” ujar ayah korban.
Dikatakan, pelaku merupakan anak angkatnya yang sudah lama dibina ayah korban dan telah mempercayainya kalau ia hendak pergi ke sawah atau keluar daerah seperti ke Air Bangis Pasaman Barat, anaknya selalu ia titipkan kepada pelaku tanpa ada rasa curiga sedikitpun. Namun, dibalik kebaikan itu, pelaku berniat lain, yakni menodai dan merenggut kegadisan ke empat putrinya. karena sudah jelas ada pencabulan, lalu ayah korban langsung melaporkan kepada Polres Pasaman.
Pelaku memiliki anak satu orang dan anak tiri empat orang ini kepada penyidik, mengakui perbuatan pencabulan itu sudah berulang kali dilakukan. Pertama kali dilakukannya saat 29 Agustus 2011 sebelum hari raya Idul Fitri terhadap korban yang nomor dua bernama “N”. Kemudian karena merasa ketagihan pelaku melakukan bejat napsunya ke korban yang lain.