Lumpuh, Ginjal Tak Berfungsi
Polisi yang Tertembak dalam Penyergapan Bandar Narkobajpnn.com - MEDAN - Kondisi Brigadir Syahri Rahmad, polisi yang ditembak bandar sabu-sabu (SS) di Aceh Timur pada Rabu (18/9), makin kritis kemarin (20/9). Dia dinyatakan lumpuh dan ginjalnya tidak berfungsi dengan baik.
''Menurut tim dokter, ginjal suami saya terinfeksi sehingga tidak bisa buang air kecil. Satu ginjalnya kan sudah diangkat karena terkena peluru. Ternyata ginjal yang satu lagi infeksi,'' kata Debi Lestari, istri Brigadir Syahri Rahmad, saat ditemui di RSU Columbia Asia, Jalan Listrik, Medan, kemarin (20/9).
Menurut dia, dokter menyatakan akan memberikan obat untuk memulihkan ginjal korban. Jika upaya tersebut tidak berhasil, mereka akan mengambil langkah cuci darah. ''Kata dokter, suami saya harus menjalani cuci darah. Sebab, ginjal yang tinggal satu-satunya itu tidak berfungsi karena terinfeksi,'' ujarnya.
Sebelumnya, lanjut dia, dokter juga menyampaikan kepada pihak keluarga bahwa Syahri mengalami kelumpuhan. Syaraf di tulang belakangnya rusak karena terkena peluru. Saat ini Debi hanya bisa berharap suaminya segera pulih.
''Saya terus berdoa agar suami segera sembuh. Biarpun lumpuh, yang penting dia sembuh. Akan saya rawat dia karena saya istrinya. Sesuai dengan janji kami saat menikah, apa pun kekurangannya, saya ikhlas,'' tuturnya.
Dengan menahan air mata, Debi mengungkapkan kesedihannya saat Janeta, putrinya, menonton TV yang memberitakan bahwa bapaknya ditembak bandar SS. ''Dia menangis. Saya jadi tidak bisa membayangkan saat nanti dia tahu kondisi bapaknya,'' ungkapnya. Hari ini dia berniat untuk membawa Janeta ke rumah sakit dan menemui ayahnya.
Ibu seorang putri tersebut berharap kepolisian memperhatikan suaminya bagaimanapun kondisinya. Sebab, dia ditembak ketika bertugas. ''Saya juga berharap pelaku segera ditangkap,'' ucapnya. Dia berdoa agar suaminya cepat sembuh dan tabah dalam menghadapi cobaan. (min/jpnn/c18/soe)