Macan Putih Makin Terbenam
KEDIRI - Persik Kediri belum juga bisa bangkit dari keterpurukan. Bertanding di kandang sendiri pun, mereka harus merelakan poinnya dibawa pulang Semen Padang. Itu setelah mereka kalah 1-2 (0-1) dalam laga Indonesia Super League (ISL) di Stadion Brawijaya, kemarin sore.
Ini merupakan kekalahan ketiga di Persik di kandang. Sebelumnya (9/2) Persik juga harus mengakui keunggulan Pelita Bandung Bandung Raya dengan skor 1-2, dan dibantai Persib Bandung dengan skor 0-3 (12/2).
Kekalahan ini membuat posisi Persik makin terbenam di posisi juru kunci Wilayah Barat dengan dua poin dari enam kali bertanding. Kondisi yang mencemaskan. Karena kalau tidak ada perbaikan, Persik hanya akan numpang lewat di ISL.
Adalah gelandang Semen Padang, Esteban Vizcarra yang menjadi hantu bagi Persik. Dua gol Kabau Sirah--julukan Semen Padang-- dicetak oleh pemain asal Argentina tersebut. Esteban mencetak gol pada menit ke-29 melalui penalti, dan pada menit ke-85. Sedangkan gol Persik dicetak oleh Dimas Galih pada menit ke-92.
Kekalahan Persik kemarin juga tak lepas dari buruknya permainan Khusnul Yuli dkk. Para pemain Persik terlihat memainkan skema permainan yang tidak jelas. Entah apa yang ada dalam pikiran pelatih Aris Budi Sulistyo, dia kemarin memilih untuk mencadangkan sejumlah pemain yang biasanya menjadi pemain inti. Seperti Rendy Irwan, Faris Aditama, Anwarudin dan Tamsil Wijaya.
Sebaliknya, beberapa pemain yang selama ini jadi langganan cadangan justru dimainkan sejak menit pertama. Bahkan gelandang gaek Harianto juga dimainkan di menit awal."Saya nggak tahu, itu keputusan pelatih," ungkap Sukrian, asisten pelatih Persik kemarin.
Sukrian yang ditunjuk menggantikan pelatih untuk melakukan jumpa pers sempat tak sanggup untuk berbicara. Kekalahan Persik di kandang kemarin sepertinya membuat dia terpukul. Mata Sukrian tampak berkaca-kaca saat hendak menjawab pertanyaan wartawan. "Saya hanya bisa meminta maaf kepada pendukung Persik," ujarnya dengan suara serak.
Di babak pertama, Persik bermain nyaris tanpa menciptakan peluang. Hanya sekali Persik menciptakan peluang lewat shooting pemain tengah Jefri Dwi Hadi. Namun tembakannya terlalu lemah dan tepat ke arah penjaga gawang Semen Padang, Fakhrurozi.
Sebaliknya kubu Semen Padang kemarin justru tampil lebih baik.Mereka juga menang dalam penguasaan bola dan sesekali melakukan serangan. Pada menit ke-29, Esteban membawa Semen Padang unggul lewat titik putih.
Ini setelah salah satu pemain belakang Persik melakukan handsball. Esteban yang ditunjuk menjadi algojo berhasil menjalankan tugasnya dengan baik.Tendangan kerasnya berhasil mengecoh penjaga gawang Wahyudi.
Usai ketinggalan, Aris langsung melakukan pergantian pemain. Jefri Hadi yang bermain buruk ditarik keluar digantikan Tamsil Sijaya. Namun masuknya Tamsil belum mampu membuat permainan Persik berkembang.
Anehnya di babak kedua, Aris masih tetap mempertahankan skema permainan seperti babak pertama. Gelandang Hariyanto kemarin juga menjadi salah satu kartu mati Persik. Dia sering kali kehilangan bola.
Meski bermain buruk, Harianto baru diganti 10 menit menjelang pertandingan berakhir. Dia digantikan oleh Faris Aditama. Masuknya Faris langsung membuat permainan Persik hidup. Beberapa kali dia menciptakan peluang lewat umpan-umpan dari sayap.
Keasyikan menyerang Persik justru kembali kebobolan. Pada menit ke-85, Esteban kembali menjebol gawang Wahyudi.Ini setelah dia berhasil mengecoh Tamsil yang mengawalnya. Sebelum kemudian ganti mengecoh Wahyudi lewat sontekan pelan. Persik baru memperkecil kedudukan di masa injury time lewat sontekan Dimas Galih.
Sementara itu kemenangan kemarin disambut gembira oleh kubu Semen Padang."Kami sangat senang sekali bisa memetik poin penuh dari kandang Persik," kata Jafri Sastra, pelatih Semen Padang.
Jafri mengatakan, kemenangan kemarin tak lepas dari kesabaran para pemainnya dalam bermain. Dengan kemenangan kemarin Semen Padang langsung melesat ke posisi kedua klasemen sementara Wilayah Barat dengan 16 poin. (ery/JPNN/ko)