Main Hakim Sendiri Ngetren di Blitar
jpnn.com - BLITAR - Aksi main hakim sendiri, tampaknya, tengah menjadi fenomena di masyarakat Blitar. Dua bulan terakhir, ada tiga kasus main hakim sendiri. Mulai kasus Binangun, si pemburu musang yang hendak dimassa; kasus Mujiono yang dihajar hingga mati karena menabrak rombongan baris-berbaris; hingga kasus Danang Adi Wibowo yang dirajam hingga tewas di musala.
Nah, kemarin siang (22/9), hampir saja terjadi aksi main hakim sendiri oleh warga Dusun Sumberjo, Desa Olakalen, Kecamatan Selorejo. Awalnya, sejumlah pemuda desa yang sedang berburu burung di belakang rumah Eko Prihadi, 53, memergoki Imam Solikin yang turun dari Yamaha Vixion putih nopol N 5014 IK. Dia langsung memanjat bagian belakang rumah Eko, sedangkan temannya menunggu di motor.
Para pemuda desa pun langsung mengepung rumah guru yang sehari-hari mengajar di SDN Sumberpucung 02 itu. SaÂyangnya, hanya Imam yang dapat ditangkap. Temannya lolos. "Saya ditelepon tetangga bahwa rumah saya dimasukin orang. Akhirnya, saya pulang. Waktu saya dalam perjalanan pulang, pelakunya sudah diamankan di polsek," jelas Eko.
Imam terkepung dan nyaris dihajar warga, namun urung lantaran aparat desa yang mengetahui hal tersebut langsung menghubungi Polsek Selorejo. "Warga belum melakukan aksi anarkis terhadap pelaku karena anggota kami langsung meluncur ke TKP dan menangkap pelaku," ungkap Kapolsek Selorejo AKP Sunardi. Hingga kini, pelaku dan sepeda motornya, diamankan di Mapolsek Selorejo.
Terkait dengan maraknya aksi main hakim sendiri, Kapolres Blitar AKBP Indarto menanggapi bahwa permasalahan yang memicu terjadinya aksi warga di beberapa tempat itu disebabkan banyak faktor. "Pemicunya (aksi warga, Red) berbeda lho. Jangan lantas kemudian ditarik kesimpulan bahwa warga gampang emosi." (fan/dha/any/mas)