Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Makam Cut Nyak Dien Diserbu Peziarah

Minggu, 11 Agustus 2013 – 08:52 WIB
Makam Cut Nyak Dien Diserbu Peziarah - JPNN.COM

jpnn.com - SUMEDANG - Sejak hari H Lebaran hingga memasuki H+4 Lebaran Idul Fitri 1434 Hijriah, kompleks pemakaman keluarga Gunung Puyuh terus dibanjiri peziarah yang datang dari dalam maupun luar Sumedang. Khususnya, makam salah seorang pahlawan nasional Cut Nyak Dien.

“Setiap hari, sejak hari H Lebaran, lebih dari 300 peziarah berkunjung ke Makam Keluarga Gunung Puyuh, kebanyakan mereka yang datang, berziarah ke makam keluarga dan makam pahlawan Cut Nyak Dien,” ujar Sekertaris Makam Keluarga Gunung Puyuh dan Ketua Keamanan Paguyuban Kuncen Pancar Buana Sumedang (PKPBS), R Deni Sumadilaga kepada Radar Sumedang (Grup JPNN), kemarin.

Para peziarah yang datang, lanjut Deni, datang dari berbagai daerah, seperti Garut, Bandung, Cirebon, Indramayu hingga Sumatera.

“Setiap harinya memang makam pahlawan Cut Nyak Dien tak pernah sepi dari peziarah, para peziarah ini bahkan ada yang dari Aceh, dan untuk lebaran kali ini lonjakan pendatang dari luar daerah yang berziarah ke makam Cut Nyak Dien cukup signifikan, mencapai 3 kali lipat dari hari biasa,” tuturnya.

Seperti diketahui, Cut Nyak Dien dimakamkan di Sumedang setelah perlawanannya yang tiada henti meski dari balik jeruji. Perlawanan ini yang kemudian membuat Belanda berang. Ketika di dalam tahanan, ia masih terus melakukan kontak atau hubungan dengan para pejuang yang belum tunduk. Tindakannya itulah yang membuatnya dibuang ke Sumedang, Jawa Barat.

Hingga pada tanggal 6 November 1908, almarhumah meninggal dunia. Beliau dimakamkan secara hormat di Gunung Puyuh, sebuah komplek pemakaman para bangsawan pangeran Sumedang, yang letaknya tak jauh dari pusat kota Sumedang.

“Wajar bila kemudian makam almarhumah banyak dikunjungi para peziarah hingga saat ini,” kata Deni. (bam)

SUMEDANG - Sejak hari H Lebaran hingga memasuki H+4 Lebaran Idul Fitri 1434 Hijriah, kompleks pemakaman keluarga Gunung Puyuh terus dibanjiri peziarah

Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News