Mandeh dan Gunung Padang Goda Calon Investor di RIF 2017
Dalam RIF 2017, kawasan Mandeh dan Gunung Padang akan dipromosikan bersama dengan enam dari 10 destinasi pariwisata “Bali Baru” yang merupakan prioritas pemerintah. Yakni Danau Toba (Sumatera Utara), Tanjung Kelayang (Bangka Belitung), Tanjung Lesung (Banten), Kepulauan Seribu & Kota Tua (DKI Jakarta), Borobudur (Jawa Tengah), dan Bromo-Tengger-Semeru (Jawa Timur).
Hingga kini, tercatat kurang lebih 66 pertemuan telah dijadwalkan antara investor dengan pemerintah daerah maupun pengusaha setempat untuk menjajaki peluang investasi di sektor pariwisata.
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Thomas Lembong mengatakan, di ajang RIF inilah yang waktu tepat untuk mengetahui lebih jauh soal destinasi investasi Indonesia yang paling seksi saat ini. "Sekarang saatnya investasi di 'Bali-Bali Baru'," ujar Thomas Lembong.
Data BKPM, Thomas menjelaskan, selama periode 2010 hingga 2016 realisasi investasi di sektor pariwisata tumbuh rata-rata 20 persen per tahun dan menyerap 221 ribu tenaga kerja. Kemudian dari data realisasi investasi pariwisata pada Semester I Tahun 2017, nilai realisasi investasi pariwisata mencapai 929,14 juta dolar AS atau Rp 12,4 triliun.
"Nilai ini tumbuh 37 persen dari realisasi investasi pariwisata pada semester I tahun 2016. Ini tentu menunjukkan bagaimana ruang pertumbuhan sektor ini masih terbuka lebar," ujar Thomas Lembong.
Karena itu ia mengajak investor asing dan domestik untuk menanamkan modalnya di sektor pariwisata. Investasi yang dilakukan investor di sektor pariwisata akan memiliki return yang baik.
Contoh rilnya bisa berpijak pada investasi yang dilakukan investor di Bali pada 10 tahun silam. Dari paparanya, jika investor menanamkan modalnya di Bali sepuluh tahun silam dalam bentuk hotel, resort dan vila, maka sekarang pasti sedang menikmati keuntungan dari perkembangan sektor pariwisata di Indonesia.
"Ini tentu menunjukkan bagaimana ruang pertumbuhan sektor ini masih terbuka lebar," kata Thomas.