Manfaatkan Oknum dan Pelabuhan Besar
jpnn.com - Komitmen Dirjen Bea Cukai, Anwar Suprijadi, untuk pembersihan internal mulai diterapkan ditingkat daerah. Anwar menyatakan tidak main-main dalam pembersihan internal untuk meningkatkan kinerja aparat. Termasuk di tingkat daerah.
“Kan dulu sudah dikumpulkan semuanya. Diberi paparan untuk meningkatkan kinerja, mulai irjen, sesdirjen, direktur P2, Kepala KPU. Semua,” ujarnya kepada wartawan. Dia menyatakan, jika terbukti ada suap, maka penindakan sesuai dengan peraturan yang berlaku akan dikenakan terhadap oknum petugas yang bersangkutan. “Ini bukti keseriusan, bukanya menakut-nakuti,” katanya lagi.
Sebelumnya, Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea Cukai Pontianak, Kalimantan Barat, mengamankan dua kontainer rotan atau sekitar 50 ton rotan siap ekspor ke Singapura di Lapangan Tempat Penimbunan Sementara di Pelabuhan Dwikora Pontianak.
Tiga tersangka, Rms, Umy dan Th, yang tak lain petugas Bea Cukai Pontianak kini telah menjadi penghuni Rumah Tahanan Kelas II A Pontianak. Kepala Kantor Wilayah Bea dan Cukai Kalimantan Barat, Muhammad Chairiri, melalui Kepala Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Pontianak, GH Sutejo menambahkan, kasus upaya penyelundupan ini ditangani sepenuhnya oleh Penyidik Pegawai Negeri Sipil Bea Cukai.
“Untuk sementara, kita masih mengacu pada keterangan tersangka. Kayu dibawa dari Ketapang, dengan memalsukan dokumen,” katanya. Pendalaman keterangan para tersangka, lanjutnya, masih dilakukan oleh penyidik, untuk mengetahui asal rotan, serta kemungkinan adanya keterlibatan dari oknum lainnya.
Terkait upaya pembersihan internal, Sutejo mengungkapkan, apa yang telah menjadi komitmen Ditjen, akan dilaksanakan sesuai dengan arahan. “Sebagai ujung tombak di lapangan, kita komit. Ini juga sebagai contoh, agar petugas yang lain tidak melakukan hal yang sama,” ungkapnya.
Diduga, kayu-kayu tersebut bukan berasal dari Kalbar. Pelabuhan Pontianak, terpilih menjadi tempat pengiriman lantaran tergolong pelabuhan kecil. Selanjutnya, tujuan kontainer ini ditengarai akan ke pelabuhan-pelabuhan besar. Kesibukan dan kepadatan pelabuhan besar, dimanfaatkan oleh oknum untuk meloloskan barang selundupannya.(lev)