btn close ads
Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Mantan Menperindag Ungkap Biang Kerok Batik Sering Diklaim Negara Lain

Jumat, 31 Juli 2015 – 03:24 WIB
Mantan Menperindag Ungkap Biang Kerok Batik Sering Diklaim Negara Lain - JPNN.COM
ilustrasi

jpnn.com - ‎JAKARTA - Mantan Menteri Perindustrian dan Perdagangan, Rahardi Ramelan menilai, belum adanya kesepakatan mengenai definisi batik menjadi salah satu penyebab batik di Indonesia kerap diklaim negara lain.

Menurutnya, batik merupakan sebuah proses kerajinan dengan mencelupkan tinta warna pada kain. Namun, dalam Undang-undang (UU) hak cipta justru mendefinisikan lain, bahwa yang disebut batik adalah kain bermotif.

"‎Di UU hak cipta yang baru agak lain. Bahwa yang disebut batik itu motifnya tradisional (yang dimiliki negara), dan batik kontemporer. Jadi di Indonesia belum ada kesepakatan batik itu seperti apa," ujar Rahardi saat ditemui di kantor Kemendag, Jakarta, Kamis (30/7).

Karena itu Rahardi berpendapat, Indonesia perlu menyepakati terlebih dahulu definisi soal batik. Sebab, yang diklaim negara lain adalah tekstil bermotif seperti batik.

Terlebih, batik saat ini sudah sangat berkembang dengan hadirnya tekstil printing yang bisa menggambarkan motif menyerupai batik. Di sisi lain, kain tekstil bermotif printing tersebut membuat batik tulis sulit untuk berkembang. Pasalnya harga batik tulis dijual lebih mahal ketimbang printing.

"Ini sangat mengganggu pengrajin di Indonesia. Bagaimana memberikan batasannya itu agak susah. Jadi kita yang harus lebih gencar, bahwa batik itu proses tadi. Batik hanya boleh disebut batik, jika melalui proses celup. Yaitu batik tulis, batik cap, dan kombinasi," tegasnya.(chi/jpnn)

 

‎JAKARTA - Mantan Menteri Perindustrian dan Perdagangan, Rahardi Ramelan menilai, belum adanya kesepakatan mengenai definisi batik menjadi salah

Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Close menu