Marciano Pastikan BIN Tak Bermain di Pilpres
JAKARTA - Badan Intelijen Negara (BIN) memastikan akan bersikap profesional dan netral selama pelaksanaan Pemilihan Umum Presiden (Pilpres) 2014. Kepala BIN Marciano Norman, Minggu (1/6), menyatakan bahwa lembaga yang dipimpinnya itu berada pada posisi di tengah untuk menjaga agar pemilu presiden berlangsung aman, jujur, adan adil.
"Penyelenggara intelijen negara ingin mewujudkan pemilu presiden yang aman, jujur, dan adil. Langkah-langkah intelijen tersebut dilaksanakan secara profesional, obyektif dan akuntabel, serta tidak memihak pada pihak mana pun," kata Marciano di Jakarta, Minggu (1/6).
Penegasan Marciano itu untuk menjawab pertanyaan mengenai posisi BIN dalam pilpres. Sebab, ada sejumlah mantan petinggi BIN yang bergabung dalam anggota tim sukses calon presiden.
Menurut Marciano, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sebagai kepala negara sudah wanti-wanti agar BIN tidak bertindak di luar perundang-undangan yang berlaku. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2011 tentang Intelijen Negara, lanjut Marciano, sudah mengamanatkan profesionalitas, integritas, objektivitas dan netralitas penyelenggaraan intelijen negara.
Marciano menegaskan, pelaksanaan reformasi intelijen menjadi faktor pembeda yang nyata dalam penyelenggaraan intelijen negara dibandingkan dengan masa-masa sebelumnya. Karenanya pada beberapa kali pemilu lalu intelijen sering dicurigai bermain karena mendukung salah satu peserta pemilu.
Namun Marciano menjamin hal itu tak akan terjadi di pilpres nanti. Menurutnya, saat ini potensi terjadinya penyimpangan dalam pelaksanaan tugas intelijen termasuk tidak netral dalam pemilu sangat kecil. Sebab, era demokrasi sangat menuntut transparansi dan akuntabilitas. “Kini kami netral dan profesional," tegasnya.(jpnn)