Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Mari Belajar Melindungi Konservasi Alam Lewat 13 Kisah

Rabu, 29 Agustus 2018 – 22:55 WIB
Mari Belajar Melindungi Konservasi Alam Lewat 13 Kisah - JPNN.COM
Rangkaian kegiatan Hari Konservasi Alam Nasional. Foto: Humas KLHK

Selain mengganggu keanekaragaman hayati yang hidup di dalam kawasan, dampak negatif degradasi juga akan dirasakan oleh masyarakat, seperti peningkatan risiko bencana alam dan penurunan kualitas lingkungan.

Untuk itu, pemerintah melalui Direktorat Kawasan Konservasi tengah mengupayakan pemulihan ekosistem di kawasan konservasi.

“Saat ini, Direktorat Jenderal KSDAE menargetkan pemulihan ekosistem di kawasan konservasi seluas 100.000 ha hingga 2019 dan 25% atau 24.758 ha di antaranya sudah terpulihkan. Salah satu kendalanya adalah akses pendanaan yang terbatas sehingga kolaborasi dengan mitra konservasi dan masyarakat memiliki peran penting. Sejauh ini, penerapan pola partisipatif dan prinsip kerja kolektif-kolegial dinilai telah terbukti mampu mendorong pencapaian pemulihan ekosistem sehingga diharapkan pola dan prinsip tersebut dapat terus didorong guna mencapai target,” ujarnya.

Pada kesempatan yang sama Indra Exploitasia, Direktur Konservasi Keanekaragaman Hayat mengatakan salah satu ancaman terbesar dari penurunan populasi satwa yang dilindungi adalah karena rusaknya dan berkurangnya luas ekosistem yang menjadi habitat mereka.

"Sebagai contoh, kera hitam sulawesi (Macaca nigra) atau sering disebut ‘yaki’ yang bisa ditemukan di Tangkoko, lokasi peringatan HKAN 2018, telah mengalami penurunan populasi secara drastis. Spesies ini telah dimasukkan ke dalam kategori kritis oleh IUCN," kata Indra.

Oleh karena itu, pemulihan ekosistem memiliki peran penting dalam memperbaiki habitat berbagai satwa dan tanaman liar yang terancam keberlangsungannya.

Untuk mengembalikan fungsi kawasan konservasi yang telah terdegradasi, dibutuhkan upaya pemulihan ekosistem melalui berbagai strategi dan aktivitas.

Dalam hal ini, kolaborasi seluruh pihak, perencanaan yang konsisten dan peran Unit Pelaksana Teknis (UPT) menjadi beberapa aspek kunci.

Ditjen KSDAE KLHK meluncurkan buku bunga rampai kisah sukses pemulihan ekosistem di kawasan konservasi.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

BERITA LAINNYA
X Close