Marsha Chikita, Putri Ikang Fawzi yang Jadi Animator Film Upin-Ipin
Bawa Tokoh Unyil dan Beri Sentuhan IndonesiaSelasa, 14 September 2010 – 12:21 WIB
Kiki menceritakan, suasana di Malaysia tidak setegang di Indonesia dalam menyikapi konflik antara dua negara tersebut. Bahkan, seperti tidak pernah terjadi apa-apa. ""Kondisi di Malaysia, terutama di Putrajaya, biasa saja. Nggak ada ketegangan sama sekali. Malahan, di kantor, teman-teman yang kebanyakan orang Malaysia tetap baik-baik saja sama saya,"" terangnya.
Kiki memang kuliah sambil bekerja. Sejak awal 2010, dia diterima di Las"Copaque Production, rumah produksi yang membuat film animasi Upin-Ipin. Bahkan, dia merupakan satu-satunya orang Indonesia yang bekerja di perusahaan tersebut. Dia terjun langsung ikut membuat animasi film anak-anak yang banyak digemari di Indonesia itu.
Karirnya dimulai saat ikut program magang di perusahaan tersebut. Meski magang, Kiki sudah dibayar RM 500 (ringgit Malaysia) atau Rp 1.400.000 (kurs 1 RM = Rp 2.800) per bulan. Lantaran pekerjaannya dinilai istimewa, Kiki akhirnya diterima sebagai karyawan dengan gaji lebih besar. Namun, mulai September ini, dia harus mengambil cuti untuk menyelesaikan tugas akhir kuliahnya.