Ma'ruf Amin Diadang Massa saat Hendak Ziarah di Sumenep
jpnn.com, LOMBOK - Calon Wakil Presiden nomor urut 01 KH Ma'ruf Amin mengomentari pengadangan sekelompok masyarakat Sumenep saat hendak menziarahi makam mbah buyutnya, Kiai Suhro di Desa Jembringin, Pamekasan, Madura, Jawa Timur. Kiai Ma'ruf memastikan tidak memendam dendam dan memaafkan ulah sekelompok rakyat itu.
"Itu segelintir orang. Dan saya tidak merasa jengkel, enggak. Itu hanya orang-orang yang kurang paham. Kontestasi itu, pemilu itu, soal bagaimana kita bersaing dengan sehat, bermartabat, kalau cara begitu kan tidak sehat," kata Kiai Ma'ruf di sela safari silaturahminya di Lombok, NTB, Selasa (2/4).
Kiai Ma'ruf mengaku beberapa kali kampanye di Sumenep dan selalu penuh dengan masyarakat. Karena itu, Kiai Ma'ruf merasa heran tiba-tiba saja ada sekelompok orang yang mengadangnya. Padahal, agenda Kiai Ma'ruf saat itu ingin berziarah bukan kampanye.
(Baca Juga: Jaring Dukungan, Kiai Ma'ruf Bersafari Keliling Madura - Lombok - Jabar)
"Jadi yang saya ziarahi itu, mbah saya. Namanya Suhro," kata ketua umum Majelis Ulama Indonesia ini.
Mustasyar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama itu melanjutkan, seharusnya kelompok masyarakat itu tidak boleh menghalangi orang berziarah. Dia merasa aneh dengan ulah kelompok masyarakat itu. Namun, Kiai Ma'ruf mengaku mendapat hikmah dari pengadangan itu.
"Jadi sekarang, justru Madura semakin kondusif dengan peristiwa kemarin. Saya memang tidak melanjutkan ziarah karena malam. Jalannya kurang bagus. Jadi kita beresin dulu jalannya. Nanti baru ke sana lagi ziarah," kata dia.
Kiai Ma'ruf mengaku tindakan serupa beberapa kali menimpanya. Namun, dia menganggap hal itu sebagai cobaan hidup. "Saya ini sudah biasa berjuang. Menghadapi yang begitu, saya tidak terpengaruh. Saya sudah lama hidup di dunia ini. Banyak peristiwa yang saya alami," pungkas dia. (tan/jpnn)