Masih Sedikit Wali Murid Memberi Izin, PTM di Surabaya Belum Bisa Terlaksana
jpnn.com, SURABAYA - Kepala Dinas Pendidikan (Dispendik) Surabaya menyampaikan bahwa pembelajaran tatap muka (PTM) untuk SD-SMP masih belum bisa dilaksanakan.
Sebab, wali murid masih belum banyak yang mengizinkan anaknya.
Menurut dia, pelaksanaan PTM terbatas mengutamakan persetujuan dari orang tua.
"Kami meminta kesediaan kepada wali murid dalam bentuk surat pernyataan kalau anaknya diperkenankan mengikuti PTM,” kata dia, Rabu (1/9).
Berdasarkan data yang dimiliki Dispendik Surabaya untuk jenjang SMP masih sekitar 6,4 persen wali murid yang memberi izin atau sekitar 115.000 siswa.
“Untuk siswa SD sudah lebih banyak wali murid yang menyetujui. Persentasenya sebesar 9,2 persen,” ujar dia.
Persentase wali murid tertinggi mengizinkan anaknya mengikuti PTM dari Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) sebesar 50,2 persen.
Untuk Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP) yang mengizinkan hanya 0,5 persen.
“PKBM itu seperti kejar paket A, B, dan C," jelasnya.
Supomo tak khawatir dengan sedikitnya wali murid yang memberi izin. Hal itu terjadi karena banyak wali murid yang masih memantau kondisi terkini Covid-19.
"Nanti ketika anak-anak yang lain sudah belajar, mereka merasa nyaman dan aman, saya kira akan menyusul atau menyetujui anaknya megikuti PTM,” ucap dia.
Yang jelas, sambung Supomo, PTM terbatas akan dilakukan secara bertahap mulai Senin (6/9).
Kapasitas maksimal ruang kelas pun hanya 25 persen. Hal ini sesuai dengan arahan dari Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi.
“Tadi Pak Wali Kota sampaikan masing-masing ruangan kapasitasnya 25 persen sembari melihat perkembangan pandemi Covid-19,” imbuh dia.
Meski begitu, asesmen terhadap sekolah dalam memastikan kesiapan PTM masih terus dilakukan oleh pemkot.
“Jumlah sekolah dari jenjang SD-SMP kan banyak. Sehingga kami berharap proses asesmen bisa segera terselesaikan,” pungkas Supomo. (mcr12/jpnn)
Jangan Lewatkan Video Terbaru: