Mata Langsung Berkaca-kaca Begitu Dengar Tiket Sudah tak Ada
"Karena kami takut, saat sudah berada dalam antrian dan perut terasa mules. Bisa-bisa jatah kami dalam antrian bisa bubar," jelas ayah satu anak itu.
"Tapi, alhamdulillah, saya bisa dapat tiga tiket," ucapnya.
Fuad adalah salah satu yang beruntung dari puluhan pembeli tiket yang harus pingsan kehabisan oksigen akibat berdesak-desakan dalam antrian.
Bahkan, ada ratusan pembeli yang harus terinjak-injak oleh kaki peserta lain yang sama-sama berusaha untuk masuk dalam lokasi terletaknya loket penjualan tiket.
Sebagai catatan, penjualan tiket ofline di markas militer yang mulai dibuka sejak Pukul 08.00 Wib itu, memang sudah dipadati oleh para pembeli sejak malam hari sebelumnya.
Awalnya, proses penjualan tiket yang dikawal oleh puluhan prajurit TNI itu berjalan tertib dengan tersedianya enam loket di halaman Markas Komando Garnisum, yang kebetulan bersebalahan dengan Makostrad.
Dengan sistem buka tutup, setiap loket melayani sepuluh pembeli yang sebelumnya sudah diberikan nomor antrian.
Sayang, kondisi yang tertib itu hanya bertahan selama 30 menit. Tapi, setelah itu, semua berubah menjadi tak terkendali setelah para pembeli di bagian belakang mencoba merangsek maju ke barisan depan.