MATTA Fair Beri Inspirasi untuk Besarkan BBTF
Analoginya sangat simpel. Sangat mungkin bisa dicapai. Ibarat membuka toko di di mall, akan ada banyak sellers yang berkumpul dalam satu kawasan. Probabiliti kesuksesannya akan besar karena banyak orang berjualan dalam satu kawasan.
“Rivalnya memang banyak, persaingannya ketat, dan banyak transaksi outbondnya. Tetapi opportunity untuk mendapatkan revenue dari transaksi lebih besar,” paparnya.
Mimpi besar tadi ikut direspon Menpar Arief Yahya. Segala hal yang bagus dari MATTA Fair, menurutnya bisa dibawa ke BBTF. “Kalau mau sukses seperti MATTA Fair cara gampangnya ya benchmark. Apa-apa yang sudah dilakukan MATTA Fair, silakan amati, tiru dan modifikasi sesuai karakter Indonesia,” ujar Menpar Arief Yahya.
Pesannya hanya satu. Semua jangan khawatir dengan outbound. “Kalau tidak lewat kita, mereka akan jualan melalui marketplace mana saja. Bisa melalui ITB Berlin, WTM London, Fitur Spanyol, MATTA Malaysia, NATTAS Singapore dan lainnya. Maka dari itu, sebaiknya transaksi dilakukan di Bali. Jadikan Bali sebagai tourism hub, menjadi marketplace, minimal transaksinya di Indonesia,” jelasnya.
Kemungkinan suksesnya juga besar. Kalau tahun ini BBTF dihadiri 174 sellers dari 19 provinsi, dan 198 buyer dari dalam dan luar negeri, ke depannya bisa lebih banyak lagi. Transaksi yang didapat juga bisa lebih bagus dari capaian 2017.
“Orang pasti akan lebih memilih datang ke mall karena banyak pilihan di sana. Begitu juga dengan market place di pariwisata. Orang pasti akan melakukan transaksi jika disediakan arenanya, di manapun tempatnya,” ujar Menpar Arief Yahya. (jpnn)