Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Mayasari Tempe

Oleh: Dahlan Iskan

Jumat, 13 Desember 2024 – 07:23 WIB
Mayasari Tempe - JPNN.COM
Dahlan Iskan. Foto/ilustrasi: Ricardo/JPNN.com

"Tempe kami sudah dijual di tiga negara bagian," ujar Maya.

Tahun lalu Maya berunding dengan suami: bagaimana agar bisa menanam kedelai khusus untuk tempe.

Tidak sulit. Sang suami sudah pengalaman menanam kedelai ratusan hektare di sawah miliknya sendiri. Tiap tahun. Hanya saja dia belum pernah menanam kedelai yang bisa untuk tempe.

Tahun lalu sang suami mencoba seluas 15 hektare. Berhasil. Tahun ini dilipat duakan. Sampai berapa pun.

Luasan sawah milik sang suami cukup untuk menopang ambisi itu. Luas sawahnya sama dengan luas sawah milik petani Indonesia –kalau 2.000 petani dijadikan satu.

Sawah milik satu petani suami Mayasari ini hampir 1.000 hektare. Tanahnya cocok untuk kedelai. Diselang-seling waktunya dengan jagung

Untuk memanen kedelai 15 hektare itu hanya perlu tiga orang. Pakai mesin besar. Batang-batang kedelai dibabat. Batang dan isinya masuk mesin di alat itu. Diproses di dalam mesin. Keluar dari mesin sudah berbentuk kedelai.

Lien yang sedang mendalami tadabur Qur'an ikut mendengar cerita itu. Kapan Lien menyelesaikan disertasi tentang tadabur Quran?

Mayasari kuliah di Purdue University, tak jauh dari Notre Dame. Dia ambil computer science. Begitu lulus dapat pekerjaan di pabrik komponen mobil. Di Indiana.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News